GMF AeroAsia Ungkap Proses Pemeliharaan Pesawat saat Pandemi

Perawatan pesawat di Garuda Maintenance Facility (GMF)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA – Pandemi COVID-19 membuat industri penerbangan tertekan. Tak dapat dipungkiri, banyak pesawat yang menganggur alias tidak dioperasikan untuk penerbangan, termasuk maskapai milik Garuda Indonesia Group.

Lantas bagaimana pemeliharaannya?

Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia, I Wayan Susena menjelaskan, dalam masa pandemi COVID-19 ini tidak lantas membuat pihaknya tidak memperhatikan jadwal pemiliharaan armada Garuda Indonesia Group. Dia juga menegaskan tetap memperhatikan beberapa maskapai yang bekerja sama dengan GMF untuk perawatan pesawat.

"Kami tetap menjalani prolong inspection yang ditetapkan oleh produsen manufaktur selama pandemi COVID-19. Dan prolong inspection tetap dilakukan kendati pesawat dalam keadaan tidak terbang akibat pandemi," kata dia dikutip dari keterangannya, Senin 25 Januari 2021.

Baca juga: Kantor Perusahaan Sawit PT Arrtu di Ketapang Dibakar Massa

Wayan menjelaskan, prolong inspection dilakukan GMF AeroAsia pada beberapa aspek, seperti mesin, kabin hingga sistem pesawat. Hal tersebut bertujuan menjaga pesawat tetap layak terbang, sesuai dengan aircraft manual masing-masing pesawat.

Pengecekan dan perawatan dilakukan agar saat pesawat kembali mengudara, pengguna dapat merasa nyaman dan aman. Pesawat akan dipersiapkan dalam 2-3 hari, sebelum siap kembali mengudara.

"Jadi, pesawat akan kita ambil dari storage 2-3 hari sebelumnya. Kita cek semua, baik dari mesin, kabin hingga sistemnya. Hal ini kami lakukan agar pesawat itu tetap aman dan nanti pada saat dipakai sudah reliable," katanya.

Camilannya Diborong Wapres Gibran, Nasabah PNM Mekar Ini Bangkit Usai Dihantam Pandemi

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, sebelumnya juga sempat memastikan bahwa pihaknya tetap konsisten dalam melakukan perawatan pesawat. Hal tersebut tetap dilakukan meski dalam masa pandemi COVID-19 membuat banyak pesawat tidak dioperasikan karena menurunnya penumpang.

Irfan menegaskan bahwa ini dijalankan sesuai dengan standar keselamatan manufaktur pesawat dan regulasi keselamatan penerbangan. “Garuda Indonesia juga mengupayakan hal tersebut secara menyeluruh dan berlapis. Hal tersebut harus dilakukan dalam menjalankan prosedur inspeksi dan perawatan armada secara komprehensif," kata Irfan.

Dharma Sebut Bio Weapon untuk Pandemi Selanjutnya Sudah Disiapkan, Gong Kematian Pengusaha Jakarta

Irfan juga mengungkapkan, hal tersebut sejalan dengan upaya menghadirkan pengalaman penerbangan yang aman dan nyaman serta yang terutama keselamatan penumpang. Dia menegaskan, Garuda Indonesia tetap mengedepankan komitmen keselamatan sebagai prioritas utama dalam seluruh lini operasionalnya.

"Ini dilakukan guna memastikan pesawat yang diterbangkan telah memenuhi standar kelaikudaraan sesuai regulasi yang berlaku," kata dia.

Wamildan Tsani Ungkap Arahan Khusus Prabowo soal Pengembangan Garuda Indonesia
Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo

Bangkit Usai Dihantam Pandemi, Pendapatan Bisnis KAI Kini Tembus Puluhan Triliun

PT Kereta Api Indonesia (KAI) disebut mencatatkan pendapatan lebih dari Rp30 triliun pada tahun 2024, berkat pemulihan bisnis yang pesat usai pandemi.

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024