Erick Thohir Ungkap Potensi Bisnis Halal di Indonesia, Pasarnya Besar

Menteri BUMN Erick Thohir
Sumber :
  • ANTARA FOTO

VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengungkapkan bahwa potensi industri halal di Tanah Air sebenarnya sangat besar. Namun, masih belum bisa dimanfaatkan dengan optimal.

KNEKS Prediksi Aset Keuangan Syariah Global Melejit 66 Persen di Tahun Depan, Sudah Sumbang Rp 9.761 Triliun ke PDB

Hal itu dapat dilihat dari kenyataan bahwa Indonesia cenderung masih hanya menjadi pasar dari produk-produk halal tersebut. Bukannya menjadi produsen yang memproduksi dan menguasai pasar di industri halal dalam negeri.

"Kita bisa berdayakan industri halal, di mana halal food sendiri peningkatannya luar biasa, dan kita masih jadi market, bukan produsen," kata Erick dalam telekonferensi di acara '7th Indonesia Islamic Economic Forum', Jumat 22 Januari 2021.

Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Garuda Muda Siap Beraksi!

Baca jugaGubernur BI Ungkap Bankir Berpotensi Kehilangan Pekerjaan

Erick menyayangkan hal tersebut. Apalagi, berbagai potensi yang ada di industri halal dalam negeri masih besar untuk bisa dikembangkan. Khususnya di segmen produk makanan-minuman halal yang saat ini sudah makin banyak inovasi dan tren baru yang bisa dimanfaatkan para pelaku industri halal di Tanah Air.

Erick Thohir Nyatakan Mundur dari Jabatan Ketum PSSI Jika Pemain Timnas Indonesia Bilang Ini

"Ada perubahan tersendiri (di pasar) makanan ini. Banyak tren makanan-makanan baru yang direction kepada kesehatan, dan ini harus diantisipasi," ujar Erick.

Selain di produk-produk industri halal, perkembangan dan potensi fashion Islami di Tanah air, dikatakan Erick, juga merupakan kesempatan besar yang harus dimanfaatkan. Karena itu para pelaku industri fashion di dalam negeri akan didorong untuk berinovasi.

Sebab, dengan adanya populasi muslim yang sangat besar di Tanah Air, otomatis juga akan ada market atau pasar yang besar. Yang bisa menyediakan potensi dan kesempatan emas untuk dimanfaatkan oleh para pelaku di industri fashion tersebut.

"Islamic fashion ini punya market besar, tapi bagaimana kita juga bisa buat trendsetter yang baru dengan negara tetangga dan dunia lain," kata Erick.

"Kemarin salah satunya print tradisional dipakai oleh satu orang designer top dunia yang Alhamdulillah, ini persepsi yang membantu bahwa karya seni kita juga layak menjadi karya seni global," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya