Batam Bakal Terapkan Travel Bubble, Ini Penjelasan Sandiaga Uno

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno berswafoto dengan latar di Danau Toba, Parapat, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis, 31 Desember 2020.
Sumber :
  • VIVA/Putra Nasution

VIVA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meninjau kemungkinan penerapan travel bubble antara Singapura dan Indonesia di Kota Batam dan Kabupaten Bintan Kepulauan Riau.

Menteri Ara Setuju Tapera Bersifat Sukarela: Jangan Maksa-maksa

Travel bubble sendiri adalah kesepakatan dengan negara lain, untuk membuka akses masuk turis agar timbul gelembung atau koridor perjalanan. Rencana itu dilakukan untuk memudahkan perjalanan wisatawan keluar masuk Indonesia, termasuk dari Singapura yang selama ini menjadi penyumbang wisatawan mancanegara terbesar ke Indonesia.

"Kunjungan saya ke sini, ingin melihat dengan mata sendiri," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, usai meninjau pelaksanaan protokol kesehatan di Bandara Hang Nadim Batam, Jumat, 22 Januari 2021.

Sandiaga Uno Bakal Turun Kampanyekan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

Tapi kata Sandi, penerapan tersebut belum bisa segera dilakukan dan dirinya pun mengakui belum bisa berjanji, sehingga mohon kesabaran dari semua pemangku kepentingan terkait.

Menurut dia, rencana itu masih tetap dipikirkan, dalam tahap mencari dan menggali informasi. Nantinya, hasil dari kunjungan disampaikan kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Luar negeri.

Masa Tenang Pilkada, Car Free Day di Sudirman-Thamrin Tidak Diberlakukan pada 24 November 2024

"Mudah-mudahan bisa jadi bekal pulang dari Batam dan Bali," kata dia.

Dalam kesempatan itu ia menyampaikan terdapat dua hal yang ingin dicapai dalam kunjungannya ke Kepri. "Menyelamatkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif," kata dia.

Sandi mengatakan, saat ini industri restoran dan perhotelan di Batam sedang melambat, seiring dengan penurunan angka kunjungan wisatawan mancanegara. Karenanya, protokol kesehatan harus diterapkan dengan ketat dan disiplin.

"Menyiapkan destinasi wisata dan ekonomi kreatif, bagaimana kita bangkit dan pulih pascapandemi," kata dia.

Menurut dia, kunci pertama menghidupkan kembali pariwisata dan ekonomi kreatif adalah meyakinkan situasi kesehatan bisa dikelola dengan baik. Ia juga optimis pariwisata dan ekonomi kreatif Batam segera pulih mengingat saat ini angka penularan pandemi COVID-19 di Batam mulai stabil.

"Saya sangat kenal Batam. Usaha pertama saya sebagai pebisnis, di Batam. Saya tahu Batam punya potensi," kata dia. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya