Imbal Hasil Obligasi AS Naik, Rupiah Keok
- ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali melemah pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat, 22 Januari 2021. Rupiah bergerak di kisaran atas Rp14.060 per dolar AS.Â
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok nilai tengah rupiah hari ini di level Rp14.054. Melemah dari level nilai tengah kemarin Rp14.039.Â
Sementara itu, di pasar spot, hingga pukul 10.00 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp14.036. Melemah 0,26 persen dari level penutupan perdagangan kemarin sebesar Rp14.000.
Baca juga:Â Ajukan KPR BTN Tahun Ini, Ada Subsidi FLPP Rp8,73 Triliun
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, menyatakan, kondisi pergerakan ini dipengaruhi oleh melonjaknya tingkat imbal hasil obligasi AS yang tenor 10 tahun.
"Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun terlihat menguat kembali sejak kemarin," kata dia kepada VIVA, Jumat, 22 Januari 2021.
Ariston menjelaskan, kenaikan tingkat imbal hasil obligasi yang berjangka lebih panjang ini merefleksikan optimisme pasar terhadap pemulihan ekonomi dan kenaikan tingkat inflasi AS.Â
"Kenaikan yield ini mendorong kembali penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya dan rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS karena hal tersebut hari ini," tuturnya.
Di sisi lain, dia menambahkan, potensi pelemahan mungkin terbatas karena ekspektasi stimulus besar AS yang meningkatkan minat pasar terhadap aset berisiko, termasuk rupiah.Â
Sementara itu, dari Tanah Air, sentimen positif pelaku pasar keuangan terhadap kondisi ekonomi di Indonesia, katanya, dipicu optimisme BI terhadap aliran modal asing pada 2021.
"BI juga menyatakan optimismenya bahwa aliran dana asing ke Indonesia akan meningkat seiring dengan prospek pemulihan ekonomi," ucap Ariston.
Dengan berbagai perkembangan isu yang memengaruhi sentimen pelaku pasar keuangan hari ini tersebut potensi kisaran pergerakan rupiah hari ini, menurut dia, di level Rp13.980-14.050.