Ekspansi Bisnis, Right Issue Energi Mega Persada Bidik Rp1,8 Triliun

CEO dan Dirut PT Energi Mega Persada Tbk, Syailendra Bakrie
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – PT Energi Mega Persada (EMP) menyampaikan Prospektus kepada Otoritas Jasa Keuangan terkait rencana Penawaran Umum Terbatas (PUT), terkait penerbitan saham baru atau right issue. Dana yang akan diperoleh dari aksi korporasi itu adalah senilai Rp1.824.360.423.226.

Laba Bersih Energi Mega Persada Naik 26 Persen di Semester I-2024

Dana tersebut merupakan hasil dari sebanyak 14.479.050.978 saham baru yang akan diterbitkan. Harga yang telah ditetapkan yaitu senilai Rp126 per unit saham.

Prospektus tersebut dijelaskan, dana tersebut akan digunakan untuk mengakuisisi 24 persen kepemilikan di EMP Inc dari Kinross International Group Ltd. EMP Inc melalui anak usahanya, memiliki dan mengoperasikan Blok Kangean di Jawa Timur.

Energi Mega Persada Cetak Laba Bersih US$68 Juta Sepanjang 2023

Baca juga: Bantu Korban Gempa Sulbar, Kaltim Prima Coal Kirim Tim Tanggap Bencana

Kemudian, dana PUT tersebut juga akan digunakan untuk melunasi pinjaman kepada kreditor. Selanjutnya, EMP juga akan gunakan dana itu untuk mendanai kebutuhan modal kerja aset-aset EMP yang sudah beriperasi. 

Produksi Minyak Naik, Energi Mega Persada Cetak Laba Bersih US$68,4 Juta di 2023

Disampaikan pula, pembeli siaga dalam transaksi PUT itu adalah PT Bakrie Kalila Investment. Periode pelaksanaan transaksi itu adalah dari 25 sampai 31 Maret 2021.

Direktur Utama EMP, Syailendra Bakrie mengungkapkan, dengan PUT ini kepemilikan perusahaan di Blok Kangean PSC naik dari sebelumnya 50 persen jadi 75 persen. Hal itu dilakukan karena blok tersebut memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

"Sepanjang 2020, Kangean telah berkontribusi sebesar 48 persen dari total produksi migas perusahaan. Peningkatan kepemilikan ini akan berdampak positif terhadap produksi migas, pendapatan dan laba bersih perusahaan," ujar Syailendra dikutip dari keterangannya, Senin 21 Januari 2021.

Sementara itu dia berharap, pelunasan pinjaman perusahaan dapat menurunkan beban bunga EMP di masa depan. Serta memperkuat kondisi likuiditas perusahaan.

"Selain itu, kami dapat meningkatkan level produksi dari aset-aset migas kami dan mengembangkan Blok Gas Buzi EPCC di Mozambik, Afrika,"tambahnya.

Chief Communication Officer EMP Adinda Bakrie menambahkan, Aset Buzi EPCC saat ini menunjukkan kemajuan yang baik. Diharapkan, blok migas tersebut bisa segera selesai pengerjaannya sehingga bisa berkontribusi kepada pendapatan perusahaan.

"Saat ini kami tengah melakukan pengeboran di 2 sumur gas (Buzi) yang rencananya akan selesai semester 2 tahun ini. Kami berharap Blok Buzi EPCC dapat memulai produksi gasnya di tahun 2024,"tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya