Kaya dari Kendaraan Listrik, Begini Kisah Miliarder Baru Malaysia
- Forbes
VIVA – Melonjaknya permintaan kendaraan listrik dan energi surya terbukti menjadi keuntungan besar bagi pengusaha Malaysia Tan Eng Kee. Miliarder yang low profile satu ini adalah salah satu pendiri dan CEO Greatech Technology yang berbasis di Penang, Malaysia.
Dilansir dari Forbes, pada Kamis 21 Januari 2021, dijelaskan bahwa Tan Eng Kee telah membuat berbagai peralatan otomasi industri untuk berbagai produsen. Pada tahun lalu sahamnya tercatat naik 330 persen dan mendorongnya ke klub miliarder dengan kekayaan bersih lebih dari US$1 miliar atau setara Rp14 triliun (kurs Rp14 ribu per dolar).
Tan Eng Kee sendiri diketahui telah mendirikan perusahaan tersebut pada 1997, bersama dengan teman sekolahnya Khor Lean Heng yang saat ini menjabat sebagai COO Greatech. Perusahaan ini terus meningkat pendapatannya sejak didirikan.
"Energi terbarukan dan kendaraan listrik sedang dicari-cari sekarang," kata Tan, yang kini telah berumur 50 tahun.
Sementara itu, data penjualan Greatech pada sembilan bulan 2020 atau hingga 30 September 2020 mencatat pendapatan Greatech naik 17 persen menjadi US$44,44 juta, sementara laba bersih melonjak 64 persen menjadi US$14,27 juta.
Greatech membuat peralatan otomatis untuk jalur produksi bagi sejumlah produsen dari pembuat perangkat medis hingga produsen energi terbarukan dan perusahaan semi konduktor.
Greatech juga telah mendapatkan lebih dari 50 persen bisnis di pasar internasional, terutama AS, seperti ke Lordstown Motors, produsen truk pick-up listrik di Ohio, dan First Solar yang bermarkas di Arizona, yang membuat sistem energi matahari.
Selain itu, Greatech juga telah bermigrasi dari membuat peralatan otomasi tunggal ke memproduksi seluruh lini produksi. Dan karena memenangkan lebih banyak pesanan dari klien seperti Panasonic dan First Solar, pendapatan dan laba bersih Greatech naik 10 kali lipat antara 2015 dan 2019.
Lalu pada Oktober 2020, Bank Investasi Publik Kuala Lumpur memproyeksikan bahwa pendapatan Greatech siap untuk tumbuh pada tingkat gabungan sebesar 47,5 persen selama tiga tahun ke depan.
Dan perlu diketahui, Tan dibesarkan di Penang dari keluarga miskin. Dia satu-satunya laki-laki dari empat bersaudara. Ayahnya adalah sopir taksi, meninggal ketika Tan baru berusia 13 tahun, sehingga memaksanya mengambil lebih banyak tanggung jawab di usia muda. Pada usia 16 tahun, dia bekerja paruh waktu sepulang sekolah di sebuah toko roti.
Tan mendapatkan sertifikat di bidang teknik mesin pada 1991 dan mulai bekerja sebagai perencana produksi untuk perusahaan perkakas presisi. Dua tahun kemudian, dia meminjam 10 ribu ringgit dari ibunya, dan mendirikan Greatech untuk membuat komponen peralatan teknik.
Dia meminta seorang teman untuk membantunya dalam pemasaran, dan pada tahun 1995, meyakinkan teman sekolahnya Khor Lean Heng untuk bergabung dengannya juga. Namun pada 2001, Tan menutup perusahaan itu.
Sementara itu, pada 1997, ia memulai kembali bisnis baru bersama Khor memproduksi peralatan semi-otomatis dan otomatis untuk sektor elektronik konsumen. Greatech berekspansi ke industri semikonduktor pada 2002 dan ke sektor tenaga surya pada 2010.