Pemetaan Kementerian ESDM, Ada 3.408 Titik Sumur Bor Air di Indonesia

Gedung Kementerian ESDM
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

VIVA – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), melaporkan capaian kinerja mereka di sepanjang tahun 2020. Ribuan sumur bor air yang ada di Indonesia berhasil dipetakan.

Anak Usaha Grup Sinarmas Tebar Dividen Interim, Setiap Saham Dihargai Rp243

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Eko Budi Lelono, menyampaikan bahwa di sepanjang tahun 2020 pihaknya telah membantu masyarakat dengan menemukan lebih dari 3.000 titik sumur bor air tanah.

"Terkait pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat, sampai dengan akhir tahun 2020 lalu sudah tercapai 3.408 titik sumur bor air tanah," kata Eko dalam telekonferensi, Rabu 20 Januari 2021.

Kompaknya Satu Keluarga di Batu Bara Tidak Patut Dicontoh, Jadi Bandar dan Pengedar Narkoba

Baca jugaRaffi Ahmad hingga Ari Lasso Disoroti OJK

Meski demikian, Eko mengakui bahwa dari target 600 titik air tanah di tahun 2020, pihaknya hanya berhasil menyelesaikan sebanyak 556 titik.

Cara Bahlil Ajak Semua Pemain 'Emas Hitam' Terlibat Lanjutkan Hilirisasi Batu Bara

Kemudian dari sisi informasi geologi, Eko menjelaskan bahwa Badan Geologi Kementerian ESDM telah berhasil membangun Pusat Informasi Geologi (PIG) yang berlokasi di Natuna dan Maros.

"Kemudian kami juga telah melakukan lima verifikasi warisan geologi," ujarnya.

Selain itu, dari sisi regulasi geologi, Badan Geologi Kementerian ESDM di sepanjang tahun 2020 lalu setidaknya sudah menghasilkan sebanyak 4 Keputusan Menteri (Kepmen) terkait bidang kegeologian.

Kemudian, lanjut Eko, dari sisi pelaksanaan survei seismik 2D, pihaknya juga telah menghasilkan empat rekomendasi area potensi migas konvensional. Ada pula satu potensi migas yang non-konvensional yang direkomendasikan.

Terkait dengan mineral, batu bara, dan panas bumi, Badan Geologi telah memiliki 10 rekomendasi untuk wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) mineral. Selain itu, ada hasil lain berupa 10 rekomendasi (WIUP) batu bara, dan tiga rekomendasi untuk WIUP panas bumi.

"Kemudian satu rekomendasi/penetapan kawasan bentang alam karst (KBAK), satu rekomendasi wilayah kerja (WK) gas metana batu bara, lima rekomendasi penyelidikan geologi terpadu, dan 1.689 rekomendasi teknis untuk air tanah," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya