Menko Airlangga Ungkap 3 Faktor Utama Penggenjot Ekonomi RI 2021
- Dokumentasi Kemenko Ekonomi.
VIVA – Dunia tak terkecuali Indonesia masih dilanda pandemi COVID-19 awal tahun ini. Ekonomi RI pun terus diakselerasi sehingga bisa cepat pulih dari keterpurukan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, ada tiga faktor yang dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi RI ke jalur yang positif tahun ini.
"Pertama adalah menjaga konsumsi rumah tangga untuk mendorong daya beli masyarakat, sebab hal ini menyumbang 57 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional," kata Menko Airlangga Hartarto dalam webinar CEO Forum di Jakarta, dikutip Rabu 20 Januari 2021.
Baca juga:Â Antam Terjerat Kasus Lagi, Diminta Balikin Duit Pelanggan Rp27,2 M
Airlangga menjabarkan, untuk kelas menengah atas, daya beli dapat didorong dengan memulihkan kepercayaannya kembali kepada kondisi perekonomian nasional. Harapannya, mereka mau membelanjakan uangnya lagi.
Sementara itu, untuk kelas menengah bawah dapat dijaga daya belinya dengan menggencarkan program bantuan sosial, perlindungan sosial, maupun penguatan UMKM misalnya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Kedua, lanjut dia, percepatan reformasi baik fiskal maupun struktural. Hal itu sudah dilakukan pemerintah antara lain melalui UU Cipta Kerja, reformasi anggaran, dan pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI).
Kemudian ada pula, penyusunan Daftar Prioritas Investasi (DPI) atau positive list. Hal ini juga diharapkan akan membantu penambahan investasi ke dalam negeri.
Terakhir faktor ketiga, kata Airlangga adalah terkait vaksinasi. Langkah ini akan menjadi game changer untuk memulihkan kondisi perekonomian nasional.
Sebab, jumlah penduduk yang harus divaksinasi, berdasarkan skenario herd immunity mencapai sekitar 181,5 juta atau 70 persen dari total penduduk Indonesia. Dengan sasaran vaksinasi mencakup penduduk usia di atas 18 tahun dan komorbid yang terkontrol.
"Untuk tahap pertama periode vaksinasi, dari Januari-April 2021 ditargetkan untuk tenaga kesehatan di 34 provinsi yang berjumlah sekitar 1,3 juta, kemudian petugas publik 17,4 juta, dan lansia 21,5 juta," ucap Menko Airlangga.
Kemudian untuk tahap kedua yakni April 2021-Maret 2022 akan dilakukan vaksinasi terhadap masyarakat rentan. Yaitu mereka yang tinggal di daerah zona merah yang diperkirakan sebanyak 63,9 juta orang.
Selanjutnya, disusul masyarakat lainnya sejumlah 77,4 juta orang, dengan pendekatan klaster sesuai ketersediaan vaksin.
Pada triwulan IV-2020, ekonomi Indonesia diproyeksikan mengalami perbaikan dan akan berlanjut hingga pada 2021. Ekonomi RI pada kuartal tersebut diperkirakan tumbuh di kisaran 4,5-5,5 persen dengan indikator kinerja industri dan kegiatan dunia usaha juga akan semakin baik di triwulan I 2021.
"Meskipun saat ini masih ada pembatasan sosial, namun akan kita dorong (pemulihan ekonomi) dalam waktu setahun ini," tegasnya. (ant)