BSI Ingin Jadi Motor Penggerak Ekonomi Syariah Nasional
- ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
VIVA – Potensi industri halal di Indonesia dinilai masih sangat besar. Namun, dinilai belum ditangkap secara optimal.
Demikian diungkapkan Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI), Hery Gunardi. Menurutnya, potensi transaksi industri halal akan mencapai Rp4.800 triliun pada 2023 nanti.Â
"Kalau dilihat dari potensi populasi dan industri halal, sampai 2023 nanti ada Rp4.800 triliun potensi industri halal di Indonesia tapi belum ter-capture optimal," kata Hery dalam telekonferensi, Selasa, 19 Januari 2021.
Baca juga: Dana Pemda yang Mengendap di Bank Turun Drastis, Ada Apa?
Untuk itu, menurutnya, dukungan ekosistem keuangan syariah diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah nasional. Hery pun menilai, hadirnya Bank Syariah Indonesia ini menjadi salah satu harapan agar industri keuangan syariah nasional bisa turut berperan aktif memberikan kontribusinya. "Supaya dapat menjadi salah satu motor penggerak ekonomi syariah nasional," ujarnya.
Dia mengungkapkan, salah satu bukti nyata yang menjadi bukti besarnya potensi perbankan syariah nasional, adalah fakta bahwa di tengah badai ekonomi akibat pandemi COVID-19 tahun 2020 lalu aset perbankan syariah masih bisa tumbuh. "Kemudian dari sisi pendanaan pembiayaan juga sangat positif," kata Hery.
Karena itu, Hery menegaskan bahwa sebenarnya sektor keuangan dan perbankan syariah di tataran nasional ini sanggup memberikan harapan, apabila digarap secara optimal melalui pembangunan ekosistem pendukungnya.
Sebab, jika di tengah pandemi berbagai sektor lain cukup mengalami tekanan, sektor industri perbankan syariah justru masih mampu tumbuh dengan baik.
Dia menegaskan bahwa keuangan dan perbankan syariah masih lebih resilient ketimbang sektor lain. Karenanya, hal ini menunjukkan bahwa terdapat angin segar dan potensi market yang luas, yang masih bisa dioptimalkan dalam sistem keuangan dan perbankan syariah di Tanah Air.
"Ini menunjukkan satu berkah dan angin segar, dan kami yakin potensi marketnya luas, koridor baik, sesuai dengan GCG dan risk management yang ada. Kemudian diawasi regulator secara baik dan berkelanjutan seperti KNEKS. Maka hadirnya bank syariah akan mampu menjadi salah satu pilar katalis pertumbuhan ekonomi ke depan," ujarnya.