Pemerintah Belum Tahu Strategi Penyaluran Elpiji Subsidi Tepat Sasaran
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Pemerintah mengakui belum memutuskan strategi apa yang bisa mereka lakukan guna menekan penyaluran elpiji bersubsidi yang tidak tepat sasaran.
Meski kajiannya sudah dua tahun berjalan, Plt Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih mengakui, pemerintah masih membahas hal itu bersama kementerian PMK dan para stakeholder terkait lainnya.
"Kami berharap masyarakat bersabar sampai ada mekanisme yang pas dalam hal penyaluran elpiji subsidi ini," kata Soerjaningsih dalam telekonferensi, Senin, 18 Januari 2021.
Baca: Jangan Kaget, Isi Ulang Elpiji Tabung Biru 12 Kg Dapatnya Warna Pink
Meski demikian, Soerjaningsih memastikan bahwa keputusan mengenai mekanisme penyaluran elpiji agar bisa tepat sasaran tetap akan dirampungkan pada tahun 2021. Sementara ini masih menggunakan pola subsidi yang lama.
Kementerian ESDM melaporkan bahwa realisasi penyaluran elpiji bersubsidi pada 2020 telah mencapai 7,14 juta metrik ton, di atas target APBN sebesar 7 juta metrik ton pada tahun 2020.
Pertamina sebelumnya telah mengaku siap melaksanakan mekanisme penyaluran subsidi ini. Sebelumnya Pertamina juga telah mendapatkan mandat dari pemerintah untuk melakukan penyaluran elpiji subsidi dengan sistem barcode agar bisa tepat sasaran.
Dengan adanya rencana penyaluran subsidi elpiji 3 kilogram oleh pemerintah melalui sistem barcode itu, sampai saat ini Pertamina masih menunggu perintah lebih lanjut dari pemerintah dalam hal pelaksanaannya.
Pertamina juga bisa segera memulai langkah-langkah strategis untuk menjalankan mekanisme kontrol pada lembaga-lembaga penyalur elpiji 3 kilogram yang disubsidi oleh pemerintah itu agar bisa tersalurkan tepat sasaran.