Kementerian ESDM Targetkan Realisasi Investasi Migas US$17,58 Miliar
- Dok. Pertamina
VIVA – Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, menargetkan realisasi investasi migas hingga mencapai sebesar US$17,58 miliar pada 2021.
Direktur Jenderal Migas, Tutuka Ariadji, memastikan bahwa target pihaknya pada tahun ini tersebut mengalami peningkatan 45 persen dari target tahun sebelumnya.
"Kontribusi di hulu kami targetkan mencapai US$12,38 miliar, dan di hilir mencapai US$5,2 miliar," kata Tutuka dalam telekonferensi, Senin 18 Januari 2021.
Tutuka menjelaskan, untuk menggenjot investasi tahun ini, pihaknya telah merumuskan strategi dan menyiapkan sejumlah langkah, baik dari tataran hulu migas hingga ke hilir.
Untuk di hulu migas, Kementerian ESDM akan melakukan sejumlah langkah misalnya, seperti penerapan fleksibilitas 'cost recovery' atau 'gross split', promosi potensi 128 cekungan dan 68 cekungan yang belum dikembangkan, serta akses data hulu migas untuk para investor.
Baca juga: Viral Video Pria Pingsan Setelah Terima Suntikan Vaksin COVID-19
Selain itu, akan ada pengajuan skema usulan insentif untuk pengembangan daerah remote dan laut dalam, serta berbagai upaya lainnya dalam meningkatkan investasi kegiatan migas nonkonvensional.
Sementara itu, di hilir, Tutuka memastikan bahwa pihaknya akan menjalin kerja sama antara pemerintah dan badan usaha, untuk pembangunan kilang GRR dan RDMP, penyederhanaan perizinan hilir migas, dan penyediaan harga gas bumi yang terjangkau.
"Kemudian mendorong promosi pembangunan infrastruktur migas terintegrasi, serta mendukung perubahan bahan bakar diesel ke gas," ujarnya.
Tutuka memastikan, terkait dengan capaian target pada 2021, pada sektor hilir sepertinya memang akan ada peningkatan cukup tajam seiring peningkatan produktivitas Pertamina dengan adanya langkah pembangunan kilang.
"Jadi kalau dari hilir sebagian besar untuk GRR Tuban dan revamping di beberapa pengilangan yang saat ini untuk meningkatkan kapasitas," kata Tutuka.
Sementara itu, di hulu, dari target investasi tersebut 66 persennya akan diserap untuk pengembangan lapangan migas, dan juga aspek pemeliharaan.
"Kemudian di tahun ini eksplorasi juga belum begitu menambah, masih sekitar 6 persen. Jadi dengan adanya promosi di tahun ini, maka di tahun 2022 nanti diharapkan (persentasenya) bisa lebih besar untuk eksplorasi," ujarnya.