Rupiah Melemah Awal Pekan Ini Tertekan Membaiknya Ekonomi AS

Menghitung uang kertas rupiah pecahan Rp100 ribu
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat masih melemah pada perdagangan awal pekan ini. Senin, 18 Januari 2021. Rupiah bergerak di kisaran Rp14.100 per dolar AS.

ICC Perintahkan Penangkapan PM Israel, Biden Tegaskan AS Akan Lindungi Netanyahu

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok nilai tengah rupiah di level Rp14.080. Melemah dari level akhir pekan lalu Rp14.068.

Sementara itu, di pasar spot, hingga pukul 10.00 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp14.065. Melemah 0,32 persen dari level akhir pekan lalu sebesar Rp14.020 per dolar AS.

ICC Rilis Surat Perintah Penangkapan Netanyahu, Begini Reaksi Joe Biden

Dikutip dari analisis pasar harian Samuel Aset Manajemen, pergerakan hari ini masih dipicu oleh sentimen baik pelaku pasar keuangan terhadap kondisi ekonomi Amerika Serikat.

Baca juga: Diminta Ganti Rugi 1,13 Ton Emas ke Pengusaha Surabaya, Antam Banding

Rupiah Loyo Pagi Ini, Nyaris Tembus Rp16 Ribu per Dolar AS

Goldman Sachs misalnya, memperkirakan ekonomi AS akan tumbuh 6,6 persen tahun ini, lebih cepat dari 6,4 persen yang diperkirakan sebelumnya akibat stimulus lanjutan.

"Setelah Presiden terpilih Joe Biden meluncurkan rencana kebangkitan besar-besaran yang menyerukan pengeluaran US$1,9 triliun," tuturnya, hari ini.

Di sisi lain, Samuel Aset Manajemen mengungkapkan, tingkat pengangguran untuk akhir 2021 sekarang terlihat di 4,5 persen, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 4,8 persen.

Sementara itu, dari dalam domestik, isu hari ini yang menjadi sorotan adalah pernyataan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso yang mengungkapkan kontraksi kredit pada 2020.

Kinerja penyaluran kredit sepanjang 2020 mengalami kontraksi 2,41 persen. Jika mengutip data penyaluran kredit 2019 yang mencapai Rp5.683,76 triliun, nilai kredit yang disalurkan sepanjang 2020 diperkirakan berada di kisaran Rp5.546 triliun.

"Tahun ini tren penyaluran kredit diproyeksikan membaik dengan pertumbuhan antara 6,5 persen sampai dengan 8,5 persen dibandingkan tahun 2020," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya