Tawaran Kereta Cepat JKT-SBY ke China Berbeda Rute dengan Jepang

Kereta cepat (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Maryadi

VIVA – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mengungkapkan, bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya yang ditawarkan Menko Luhut Binsar Panjaitan ke China berbeda jalur dengan yang ditawarkan ke Jepang.

Cerita Mahfud MD Ditinggal Semua Pengawalnya saat Kasus Cicak vs Buaya, Hingga Akhirnya Dibantu Luhut

Juru Bicara Kemenko Marves, Jodi Mahardi menjelaskan, rute yang ditawarkan kepada China itu adalah rute perpanjangan dari rute proyek kereta cepat yang sedang dikerjakan China yakni kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Kalau yang Pak Luhut bicarakan dengan Wang Yi (Menteri Luar Negeri China) itu Jakarta-Bandung yang perpanjangan dari Jakarta-Bandung high speed train, yang sedang dikerjakan China sekarang," kata dia kepada VIVA, Sabtu, 16 Januari 2021.

24 Tahun Bersahabat, Mahfud MD Ungkap Luhut Sering Kirim Duit Bulanan

Adapun Jepang, ditegaskannya, merupakan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya langsung dengan melalui jalur utara. Adapun yang dengan China meneruskan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung melalui jalur selatan.

Baca juga: Siap Hadapi Demokrat, Prof Yusuf Henuk: Tidak Ada Bahasa Menghina

Cerita Luhut soal Ramalan Gusdur yang Menjadi Kenyataan

"Ini kan rute yang beda dari yang yang Jakarta-Surabaya yang lagi dikerjakan Jepang. Kalau yang Jepang kerjakan itu kan yang bagian utara yang medium speed train," tegas Jodi.

Jika China mau menggelontorkan investasi untuk meneruskan jalur kereta cepat itu sampai Surabaya, maka jalur yang akan dilalui, katanya adalah Jakarta-Bandung melalui Kertajati lalu terus ke Solo-Jogjakarta-Surabaya.

Saat melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi pekan ini, Luhut mengungkapkan bahwa China telah diajak oleh Presiden Joko Widodo untuk berpartisipasi dalam kelanjutan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung hingga ke Surabaya.

"Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan kepada Presiden Xi Jinping agar RRT (Republik Rakyat Tiongkok) dapat berpartisipasi dalam proyek tersebut," ujar Luhut melalui keterangan tertulis.

Dalam kunjungan Menlu China Wang Yi pada Rabu 13 Januari 2021, Luhut juga mengajak Menlu China untuk menikmati panorama perbukitan di Kaldera dan tempat bersejarah di sekitar Danau Toba.

Sehari sebelumnya yaitu pada Selasa 12 Januari 2021, Luhut bersama dengan Menlu China Wang Yi menyaksikan penandatanganan dokumen kerja sama (MoU) terkait proyek kerja sama 'Two Countries Twin Park' di Parapat, Sumatera Utara.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya