Rupiah Melemah, Investor Soroti Distribusi Vaksin COVID-19

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali melemah pada perdagangan Kamis, 14 Januari 2021. Meskipun, pergerakannya masih berada di kisaran Rp14.000 per dolar AS.

Rupiah Menguat Dipicu Besarnya Peluang Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Di pasar spot, hingga pukul 10.00 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp14.092 per dolar AS. Melemah 0,23 persen dari level perdagangan kemarin di posisi Rp14.060 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, mematok nilai tengah rupiah di level Rp14.119. Melemah dari level kemarin Rp14.109 per dolar AS.

Rupiah Menguat, Kesepakatan Genjatan Senjata Israel-Hisbullah Jadi Sorotan

Baca jugaMenteri Kelautan Janjikan RI Jadi Produsen Perikanan Terbesar di Dunia

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan, sentimen pelaku pasar keuangan yang memengaruhi pergerakan hari ini masih terkait proses vaksinasi COVID-19.

Rupiah Melemah Lagi ke Level Rp 15.932 per dolar AS

Meski Presiden Joko Widodo kemarin telah menjadi orang pertama yang divaksin di Indonesia, proses distribusi vaksin masih menjadi sorotan pelaku pasar.

"Tanpa distribusi vaksin yang cepat, pemulihan ekonomi akan lebih mengarah ke U-shape ketimbang V-shape," kata dia dikutip dari analisisnya, Kamis, 14 Januari 2021.

Meski prosesnya akan memakan waktu yang cukup panjang agar vaksinasi di seluruh Indonesia selesai, tetapi menurut Ibrahim, harapan akan hidup berangsur-angsur normal dan bangkitnya ekonomi masih besar.

Adapun dari sisi eksternal, sentimen katanya dipengaruhi oleh penguatan ekonomi AS yang akan terus terjadi hingga paruh kedua tahun ini, karena vaksinasi tersedia secara luas ditambah kebijakan moneter yang akan tetap akomodatif.

"Dengan beberapa negara Asia dan Eropa memberlakukan pembatasan yang lebih ketat untuk mengekang penyebaran virus. Jumlah kasus yang terus meningkat juga membuat investor beralih ke aset safe haven," ucap dia.

Dengan beberapa faktor yang memengaruhi sentimen tersebut, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah akan bergerak di level Rp.14.000-14.100 hari ini. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya