Twitter Hapus Cuitan China tentang Klaim Perempuan Uighur
- bbc
Tahun 2020, sebuah laporan yang disusun pakar isu China, Adrian Zenz, menuding perempuan Uighur dan etnis minoritas lain di China diancam diasingkan di kamp jika menolak menggugurkan kehamilan yang melebihi batas kuota kepemilikan anak.
Zenz menggabungkan data resmi otoritas lokal, dokumen kebijakan pemerintah China, dan wawancara terhadap perempuan etnis minoritas di Xinjiang.
Laporan Zenz juga menyebut perempuan Uighur yang jumlah anaknya melampaui batas dipaksa menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim. Ada pula yang disebut dipaksa menjalani operasi sterilisasi.
Menurut Zenz, sebagian perempuan Uighur yang tak melampaui batas jumlah anak pun dipaksa mengikuti program serupa.
Di bawah aturan China saat ini, pasangan suami-istri diizinkan memiliki paling banyak dua anak. Di pedesaan tertentu, pasangan batas maksimalnya mencapai hingga tiga anak.
Sejumlah bekas tahanan di kamp-kamp interniran, yang menurut China adalah kamp pendidikan ulang untuk mengatasi ekstremisme, mengaku diberi suntikan yang menghentikan menstruasi.
Suntikan itu, menurut mereka, juga menyebabkan pendarahan yang terjadi terus-menerus yang dampaknya mirip obat pengendalian kelahiran.