Kimia Farma dan Pertamina Join Bikin Pabrik Obat Paracetamol
VIVA – PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI), yang merupakan salah satu anak perusahaan PT Pertamina, telah membuat perjanjian kerja sama untuk membangun pabrik farmasi obat paracetamol.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara, Pahala Nugraha Mansury menjelaskan, PT KPI telah menandatangani Head of Agreement (HoA) tentang kajian skema kerja sama bisnis berdasarkan hasil joint study (penyediaan bahan baku benzene).
Skema transaksi dan kajian komersial serta strategi pengembangan proyek ini bertujuan untuk mendukung kemandirian farmasi di dalam negeri, di mana sekitar 95 persen kebutuhan Bahan Baku Obat (BBO) saat ini umumnya masih impor.
Baca juga: Reformasi Aturan, BI Cegah Risiko Gangguan Sistem Pembayaran
"Hingga hari ini, kita ketahui bersama dan kita sama-sama belajar bahwa di tengah kondisi pandemi COVID-19 saat ini, kesehatan menjadi modal utama dalam rangka memulihkan ekonomi nasional," kata Pahala dalam keterangannya, Jumat 8 Januari 2021.
"Namun yang harus kita ketahui bersama juga, hingga hari ini kebutuhan akan bahan baku obat (BBO) masih impor sekitar 95 persen," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati, mengungkapkan bahwa PT KPI dan PT Kimia Farma akan bekerja sama mengolah lebih lanjut salah satu produk petrokimia. Yaitu benzene dan propylene, yang berasal dari Kilang Refinery Unit (RU) IV Cilacap.
Kedua produk tersebut diproduksi menjadi Para Amino Fenol (PAF), yang nantinya akan diolah lagi menjadi bahan baku farmasi. Di mana salah satunya adalah untuk kebutuhan obat jenis paracetamol.
"Kerja sama ini membantu percepatan kemandirian industri farmasi nasional dan menurunkan defisit neraca perdagangan Indonesia, melalui produksi paracetamol dari bahan baku benzene dan propylene dari Kilang RU IV Cilacap," kata Nicke.
Selain itu, Nicke mengharapkan dukungan dari seluruh pihak terkait, termasuk key stakeholders dalam implementasi ke depan. Dengan dukungan yang diberikan itu, diharapkan dapat mengoptimalkan kerja sama ini.
"Dan ke depannya dapat tercipta ekosistem dari hulu ke hilir, yang dapat mendukung pengembangan dan pertumbuhan industri petrokimia maupun industri farmasi nasional. Sehingga hal itu nantinya juga akan dapat meningkatkan mutual benefit, antara Pertamina khususnya PT KPI serta KAEF," ujarnya. (art)