Bisnis Properti di Lokasi Ini Diramal Pulih Lebih Cepat pada 2021
- East Ventures
VIVA – Colliers International mengakui pandemi COVID-19 telah menghantam sektor properti di Tanah Air sepanjang tahun 2020. Namun, bisnis properti diperkirakan akan mampu pulih secara bertahap.
Senior Associate Director Colliers International, Ferry Salanto, memprediksi terdapat satu segmen di sektor properti yang akan mulai memulihkan diri lebih cepat di tahun 2021. Segmen yang dimaksud adalah properti di kawasan industri.
Menurutnya, hal ini sesuai dengan perkiraan ekonom bahwa perbaikan ekonomi nasional akibat COVID-19 sudah dimulai pada tahun 2021.
"Dengan potensi yang besar, apalagi nanti saat perekonomian nasional mulai membaik, maka pasar properti di kawasan industri bisa menjadi sektor yang bangkit lebih cepat di tahun 2021 ini," kata Ferry dalam paparannya, Rabu, 6 Januari 2021.
Baca juga: Jokowi Minta Menteri hingga Gubernur Kenali SWF Indonesia
Ia menjelaskan, pemulihan bisnis di sektor properti di kawasan industri itu juga didukung oleh sejumlah aspek. Seperti pembangunan data center yang dinilai cukup ekspansif di tengah kondisi pandemi COVID-19.
Perkembangan industri teknologi informasi (IT) itu dianggap akan mampu menopang sektor properti. Termasuk perkembangan segmen e-commerce, yang sampai saat ini masih terus berkembang pesat dan membutuhkan lokasi-lokasi serta properti baru untuk menjadi pusat distribusi dan pergudangan.
Apalagi, lanjut Ferry, ke depannya industri otomotif berbasis teknologi seperti industri electric vehicle (EV) akan semakin berkembang. Kondisi ini diprediksi juga ikut menopang kebutuhan properti di kawasan industri tersebut.
Selain itu, perkembangan tiada henti dari industri makanan dan minuman (food and beverage), dinilai Ferry juga akan menjadi salah satu unsur penopang dari pemulihan sektor properti khususnya di kawasan industri.
"Karena industri makanan itu kan dia konsisten dan tidak terlalu terpengaruh oleh pandemi COVID-19. Karena dia kan kebutuhan pokok yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat, termasuk dalam segmen fast moving consumer good (FMCG), industri kimia, industri kesehatan, dan lain sebagainya," ujarnya. (ase)