Jenis Pekerjaan yang Banyak Dicari dan Tak Dibutuhkan pada 2025
- Pixabay
VIVA – World Economic Forum (WEF) memetakan jenis-jenis pekerjaan apa saja yang akan banyak diminati dunia kerja pada 2025 dan jenis pekerjaan apa yang tidak lagi banyak dibutuhkan. Terutama akibat berkembangnya otomasi selama pandemi COVID-19.
Direktur Pelaksana WEF, Saadia Zahidi, mengungkapkan, otomatisasi bersama dengan resesi akibat COVID-19 menciptakan skenario gangguan ganda terhadap dunia kerja. Otomatisasi diperkirakan menggantikan 85 juta pekerjaan lima tahun ke depan.
"Adopsi teknologi oleh perusahaan akan mengubah tugas, pekerjaan, dan keterampilan pada tahun 2025," kata Zahidi dikutip dari keterangan tertulis yang dipublikasikan IMF, Rabu, 6 Januari 2021.
Dia pun menyebutkan 43 persen pelaku usaha yang disurvei menunjukkan bahwa 43 persen dari mereka bersiap untuk mengurangi tenaga kerja, karena integrasi teknologi, dan 41 persen berencana memperluas penggunaan tenaga kontrak untuk jenis pekerjaan khusus.
"Dan 34 persen berencana untuk menambah tenaga kerja mereka sebagai hasil dari integrasi teknologi. Lima tahun dari sekarang, pemberi kerja akan membagi pekerjaan antara manusia dan mesin secara kasar." tuturnya.
Baca juga: Bank Dunia Pertahankan Proyeksi Ekonomi RI 2021 Tumbuh 4,4 Persen
Zahidi pun menyebutkan jenis pekerjaan yang akan turun permintaannya hingga 2025, di antaranya pegawai data entri, administratif dan sekretaris eksekutif, perakit dan pekerja pabrik serta akuntan, auditor, pembukuan dan petugas penggajian.
Kemudian, layanan bisnis dan manajer administrasi, pekerja client information dan customer services, manajer general dan operasi, mekanik dan perbaikan mesin, petugas pencatatan bahan dan penyimpanan stok maupun analis keuangan.
Selanjutnya pekerja layanan pos, sales wholesale dan manufaktur, teknikal maupun produk ilmiah, relationship managers, teller bank dan yang terkait, sales door to door, koran dan pedagang kaki lima maupun perakit elektronik dan telekomunikasi, human resources specialists, spesialis pelatihan dan pengembangan, serta pekerja konstruksi.
Di sisi lain, Zahidi menyebutkan jenis pekerjaan yang akan melejit permintaannya, di antaranya ilmuwan dan analis data, spesialis artificial intelligence dan machine learning, spesialis big data, spesialis digital marketing dan strategi hingga spesialis process automation.
Lalu ada business development professionals, spesialis digital transformation, analis information security, pengembang software dan aplikasi, spesialis internet of things, project managers hingga manajer layanan bisnis dan administrasi.
Setelah itu, ada database and network professionals, robotics engineers, strategic advisors, management and organization analysts, fintech engineers, spesialis pengembangan organizational serta spesialis manajemen risiko.
Menurutnya pada 2025, pemikiran analitis, kreativitas, dan fleksibilitas akan menjadi salah satu keterampilan yang paling dicari. Sementara itu, yang akan mulai berkembang adalah manajemen diri seperti learning, resilience, stress tolerance, dan flexibility. (art)