Pabrik Baterai Mobil Listrik LG Dibangun di KIT Batang
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan pemerintah telah menyediakan lahan maupun sarana dan prasarananya untuk pembangunan pabrik industri sel baterai kendaraan listrik yang berasal dari investasi LG Energy Solution.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan, lokasi yang dipilih untuk pengembangan industri prekursor dan katoda LG adalah Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah. Begitu pula industri sel baterainya yang kemungkinan juga di lokasi tersebut.
"Pemilihan lokasi di KIT Batang merupakan langkah tepat bagi investor. Pemerintah sudah menyiapkan lahan, sarana dan prasarana infrastrukturnya yang memadai, serta ketersediaan tenaga kerja yang diperlukan,” ujar Bahlil melalui keterangan tertulis, Rabu, 6 Januari 2021.
Baca juga: Pemerintah Janji Tak Semena-mena Putus Kontrak ASN PPPK
Bahlil memastikan, LG Energy Solution akan bekerja sama dengan konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membangun industri sel baterai tersebut. Nantinya akan terintegrasi dengan pertambangan, peleburan, pemurnian, serta industri prekursor dan katoda.
"Dalam kerja sama investasi ini semuanya ikut terlibat. Jadi tidak lagi bicara untuk sendiri-sendiri. Pengusaha lokal dan UMKM harus dilibatkan, karena tujuan investasi yaitu selain percepatan pertumbuhan ekonomi, juga pemerataan pertumbuhan ekonomi," tutur Bahlil.
Untuk membangun industri ini, LG Energy Solution menggelontorkan investasi senilai US$9,8 miliar atau sekitar Rp142 triliun. Investasi tersebut sudah masuk dan telah diumumkan langsung oleh Bahlil pada 30 Desember 2020 lalu.
Bahlil menuturkan, menurut catatan BKPM, belum ada investasi dengan nilai sebesar ini setelah reformasi di Indonesia. Hal ini, menurutnya, merupakan momentum bagi Indonesia untuk membangun optimisme di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang masih dihadapi.
Bupati Batang Wihaji, kata Bahlil, optimistis investasi LG Energy Solution tersebut akan berdampak positif pada perekonomian daerah, menimbulkan multiplier effects, serta membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat.
"Dengan datangnya investasi tersebut, insya Allah dapat menyerap tenaga kerja serta membantu pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dan Indonesia tentunya,” ujar dia.
Baterai listrik merupakan komponen utama mobil listrik, yang dapat mencapai 40 persen dari total biaya mobil listrik. Pada tahun 2035 nanti, Indonesia mencanangkan untuk memproduksi 4 juta mobil listrik dan 10 juta motor listrik. (ase)