Menhub Budi: Aktivitas Transportasi Turun Tajam pada Libur Nataru

Menghub Budi Karya Sumadi meninjau langsung arus lalu lintas di kawasan puncak
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR (Bogor)

VIVA – Kementerian Perhubungan resmi menutup Posko Terpadu Angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru). Dari hasil evaluasi yang dilakukan, jumlah aktivitas transportasi selama periode 18 Desember 2020-4 Januari 2021 turun tajam.

Tiket Pesawat Domestik Turun 10 Persen pada Nomen Nataru, Airlangga Ungkap untuk Dongkrak Wisata Lokal

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, aktivitas transportasi yang paling turun tajam adalah berasal dari kereta api. Pada periode itu dibanding tahun sebelumnya, angkutan kereta api turun 83 persen dari 3,4 juta jadi 565 ribu.

Adapun untuk sektor laut, dikatakannya mengalami penurunan tajam kedua setelah angkutan kereta api. Angkutan laut dikatakannya turun hingga 62 persen dari 1,3 juta penumpang pada periode sebelumnya menjadi 500 ribu penumpang.

Polisi Siapkan Contraflow Karena Diprediksi Terjadi Peningkatan Kendaraan Saat Libur Nataru

Sementara itu, transportasi darat terjadi penurunan 58 persen yaitu dari 13 juta menjadi 5,6 juta. Angkutan penyeberangan turun 47 persen dari 3 juta menjadi 1,5 juta dan angkutan udara terjadi penurunan yang signifikan 42 persen dari 3,6 juta menjadi 2 juta penumpang.

Baca jugaJangan Kaget, Harga Tempe Naik tapi Ukuran Diperkecil

Kemenhub Beberkan Komponen Biaya untuk Turunkan Harga Tiket Pesawat, Simak Rinciannya

"Saya pikir penurunan ini bukan prestasi yang menurun dari kita, tapi justru saya apresiasi masyarakat mengerti bahwa membatasi perjalanan bukan saja mengikuti apa yang disarankan Pak Presiden, tapi kita sama-sama jaga protokol untuk lebih bijak di rumah saja," tuturnya.

Budi menekankan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, pengawalan ketat protokol kesehatan menjadi penting, meskipun pemerintah tidak langsung melakukan pelarangan supaya masyarakat untuk tidak beraktivitas di luar rumah selama periode itu.

"Dari apa yang kita lihat bahwa memang terjadi satu penurunan yang secara sistematis kita kehendaki karena di satu sisi kita tidak melarang masyarakat pulang kampung berwisata dan sebagainya, tapi secara bijak kita menyampaikan kalau tinggal di rumah lebih baik," ucapnya.

Dia menekankan, berdasarkan hasil pantauan langsung penurunan aktivitas transportasi tersebut memang terjadi di perkotaan seperti Jakarta dan sekitarnya hingga di daerah-daerah Jawa Tengah maupun sekitarnya.

"Memang terjadi penurunan-penurunan karena berkat kerja keras kita kerja sama dengan kementerian, lembaga lain termasuk menkominfo, menkes dan gugus tugas yang selalu promosi kita sebaiknya melaksanakan kegiatan Nataru di rumah saja," ucap Budi. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya