Bos BEI Sebut Kondisi Pasar Modal Mulai Membaik pada Akhir 2020

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi.
Sumber :
  • VIVAnews/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajadi, memastikan bahwa perkembangan pasar modal di akhir 2020 telah mulai membaik, usai ikut menerima dampak dari pandemi COVID-19 sejak Maret lalu. 

IICD Beri Apresiasi Perusahaan Emiten BEI yang Sukses Terapkan GCG

Hal itu diutarakan Inarno pada momentum penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia tahun 2020, yang digelar secara virtual pada hari ini, Rabu 30 Desember 2020.

Pada kesempatan itu, Inarno mengakui bahwa kecenderungan membaik pada kondisi pasar modal Indonesia saat ini, merupakan salah satu hasil jerih payah pemerintah dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional di tengah pandemi COVID-19.

OJK Ungkap Peringkat Corporate Governance RI di Asean Masih Posisi 5

"Apalagi hal itu juga diiringi dengan adanya lonjakan likuiditas perdagangan yang mencapai Rp9,18 triliun per hari, dan jumlah frekuensi perdagangan yang mencapai tren tertinggi," kata Inarno dalam telekonferensi, Rabu 30 Desember 2020.

Bahkan, di sepanjang tahun ini, Inarno mengakui bahwa BEI telah membukukan jumlah frekuensi perdagangan tertinggi di antara bursa-bursa saham yang ada di kawasan ASEAN, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Incar Dana Segar Rp 4,71 Triliun dari IPO, MR DIY Pakai Buat Bayar Utang hingga Buka Toko Baru

Di sisi lain, tren positif itu juga diikuti dengan sejumlah perusahaan yang melakukan penawaran perdana saham (Initial Public Offering/IPO), yang secara keseluruhan mencapai sebanyak 51 perusahaan di sepanjang tahun ini.

Inarno pun menghaturkan terima kasih kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan para stakeholder terkait lainnya, yang telah membantu bursa dalam memfasilitasi 51 perusahaan untuk tercatat di pasar modal Indonesia pada 2020.

"Serta juga turut mengantarkan jumlah perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, hingga mencapai 713 perusahaan," kata Inarno.

Dia berharap, koordinasi dan sinergitas yang baik antarpara pemangku kepentingan di ranah pasar modal Indonesia, bisa terus terjalin dengan baik untuk ke depannya.

Inarno pun meyakini bahwa sinergi dan koordinasi yang baik seperti ini akan mampu membangun pasar modal Indonesia yang kredibel, dan lebih mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh stakeholder-nya.

"Kami semua berharap agar momentum pertumbuhan ini dapat terus terjaga, demi pembangunan dan stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya