Harga CPO dan Minyak Mentah Meroket, IHSG Terus Menguat
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia menghijau di level 6.137 pada pembukaan perdagangan Selasa 29 Desember 2020. Posisi itu menguat 43 poin atau 0,72 persen, dibanding penutupan perdagangan Senin 28 Desember 2020 di level 6.093.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi bahwa IHSG berpotensi untuk kembali melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini.
"Naiknya harga CPO yang terlihat cukup kuat di atas 3.500 ringgit per mton menjadi faktor utama," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Selasa 29 Desember 2020.
Indonesia menutup akses WNA di awal 2021, guna menahan penyebaran mutasi baru COVID-19. Perdagangan terlihat cukup optimis, meskipun dua hari jelang penutupan tahun 2020 investor khawatir adanya perlambatan frekuensi trading.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 1,1 persen menjadi US$48,85 per barel, setelah pembatasan di berbagai wilayah memicu terhambatnya distribusi. Investor terfokus pada kebijakan pemerintah 2021, dari soal pembatasan WNA hingga program vaksinasi serta implikasi dari pergerakan ekuitas global di akhir tahun.
"Kami perkirakan IHSG bergerak mencoba menguat pada perdagangan hari ini, dengan support resistance 6.057-6.162," ujarnya.
Lanjar juga memberikan rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya yakni AKRA, BBTN, INCO, INDF, PTBA, SILO, TOWR.
Sementara secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji, menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, adapun support maupun resistance berada pada level 6.009 hingga 6.157.
Berdasarkan indikator, adapun MACD, Stochastic, maupun RSI mulai menunjukkan sinyal positif.
"Terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," ujarnya. (ren)