Kinclong di Tengah Pandemi, Adira Pede Kuasai Pasar Asuransi 2021

Ilustrasi asuransi kendaraan bermotor dari Adira
Sumber :
  • dok. Adira Insurance

VIVA – Sejumlah perusahaan asuransi umum bisa tetap mencatatkan perolehan premi yang baik di tengah pandemi COVID-19. Salah satunya PT Asuransi Adira Dinamika Tbk (Adira Insurance), yang masuk 5 perusahaan asuransi umum teratas yang tetap tumbuh berdasarkan rekapitulasi kinerja asuransi umum berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2020.

Asuransi Jasindo Syariah Catat Pertumbuhan 20 Persen hingga November 2024

Adira Insurance, yang diakuisisi Zurich Insurance Company (Zurich) pada November 2019, membukukan premi bruto kuartal III-2020 senilai Rp1,5 triliun atau naik sebesar 23,1 persen (yoy) dari kuartal III-2019 senilai Rp1,22 triliun.

Chief Marketing Officer Adira Insurance Hassan Karim mengatakan, dampak dari pandemi ini bukan hanya secara kesehatan, namun secara finansial dan psikologis.

Indonesia Re Fokus Inovasi Produk Genjot Peningkatan Layanan Reasuransi

Baca juga: ADB Sebut Pandemi COVID-19 Masih Bayangi Ekonomi Global pada 2021

"Namun, dalam masa yang penuh ketidakpastian inilah peran perusahaan asuransi menjadi sangat penting, untuk hadir bagi pelanggan serta memberikan dukungan dan perlindungan yang komprehensif,” ujar Hassan dikutip dari keterangan resminya, Senin, 28 Desember 2020.

Dharma Sebut Pasar Tanah Abang Alami Penurunan Omset Akibat Pandemi COVID-19

Pandemi ini juga telah mengubah cara kita menjalankan kehidupan sehari-hari. Riset McKinsey & Company COVID-19 Consumer Pulse Surveys memaparkan, perilaku pembelian pelanggan Indonesia bergeser secara online dan kemungkinan besar akan berlanjut setelah krisis.

Hal ini didukung pula dengan semakin banyaknya masyarakat yang melek akan teknologi. Menurut Data Indonesia Digital Januari 2020, ada 175.4 juta pengguna mobile internet di Indonesia dan pengguna internet di Indonesia ada 64 persen dari total populasi.

Menurutnya, itu pun terjadi pada industri asuransi. Ketika jalur tradisional terdampak oleh pandemi COVID-19, perusahaan dituntut untuk bergerak ke jalur digital.

Dia mengatakan, Adira Insurance sendiri sudah memulai perjalanan digitalisasinya 2014, saat itu diawali dengan sentralisasi pembayaran klaim. Selanjutnya, Adira Insurance terus melakukan berbagai pengembangan dan inovasi.

Bahkan, lanjutnya, ketika pandemi melanda dan seluruh dunia harus bekerja dari rumah, Adira Insurance telah menerapkan working from home sejak 2018. Sehingga infrastuktur dan sistem IT sudah siap untuk seluruh perusahaan agar tetap beroperasi dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. 

"Pelanggan kami pun juga dapat membeli produk-produk perlindungan dari website, call center, hingga berbagai partners e-Commerce Adira Insurance,” ungkap Hassan.

Dia menegaskan, digitalisasi ini merupakan salah satu hal yang mendukung Adira Insurance untuk dapat terus bertahan di masa pandemi. Adira Insurance berkomitmen untuk melakukan inovasi secara digital untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan, salah satunya dengan Aplikasi Autocillin Mobile Claim yang memudahkan pengajuan klaim bagi pelanggan melalui smartphone.

“Setelah COVID-19 ini, kami yakin pelanggan kami akan memiliki standar yang lebih tinggi tentang produk perlindungan dan bagaimana mereka mendapatkan perlindungan. Strategi kami dalam memenangkan pasar adalah dengan berfokus kepada pelanggan untuk memberikan nilai lebih serta menggunakan data analitik untuk mendorong pertumbuhan premi,” Hassan memaparkan. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya