2 Presiden Tunjuk M Lutfi Benahi Kemendag, Apa Kelebihannya?
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA – Presiden Joko Widodo mengumumkan jajaran menteri barunya. Menteri Perdagangan Agus Suparmanto terkena reshuffle sehingga digantikan oleh Muhammad Lutfi.
"Kita berikan tugas memimpin Kementerian Perdagangan," kata Jokowi saat memberikan keterangan pers secara virtual dari Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 22 Desember 2020.
Baca juga:Â Optimistis Ekonomi RI Tumbuh 5,5% pada 2021, Ini Amunisi Pemerintah
Suami dari Bianca Adinegoro sebelumnya ditunjuk oleh Jokowi sebagai duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat sejak September 2020 yang berkedudukan di Washington DC.
Baca juga:Â Sandiaga hingga Risma Isi Kabinet Hasil Reshuffle 2020
Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Lutfi juga pernah ditunjuk sebagai menteri perdagangan. Ia menjabat dalam periode singkat, yakni 14 Februari 2014-20 Oktober 2014. Kala itu dia menggantikan Gita Wirjawan.
Kemudian, pada 2010-2013, Lutfi pernah menjadi duta besar Indonesia untuk Jepang. Sementara itu, pada periode 2005-2009, Lutfi pernah menjabat sebagai kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
"Beliau sebelumnya pernah menjadi kepala BKPM, kemudian menteri perdagangan, kemudian duta besar Indonesia untuk Jepang dan terakhir duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat," kata Jokowi.
Dihimpun dari berbagai sumber, Lutfi merupakan seorang pengusaha yang pernah menjabat sebagai ketua nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia pada periode 2001-2004 pada usia 29 tahun.
Lutfi mengembangkan usaha bersama Erick Thohir, Wishnu Wardhana, dan Harry Zulnardy dengan mendirikan Mahaka Group, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, keuangan, dan media.
Pria yang lahir di Jakarta pada 16 Agustus 1969 itu pernah mengenyam pendidikan ekonomi di Purdue University, Indiana, Amerika Serikat.Â
Pada masa Pemilihan Presiden 2019, Luthfi menyatakan dukungan pada Jokowi, yang maju sebagai presiden berpasangan dengan Ma'ruf Amin sebagai wakil. Ia bergabung bersama Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.