PUPR: COVID-19 Membuat Kondisi Jalanan Mantap di Indonesia Turun

Aspal Plastik hasil penelitian Balitbang Kementerian PUPR di Bulukumba, Sulsel.
Sumber :
  • VIVAnews/Dusep Malik

VIVA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan bahwa COVID-19 turut memberikan dampak bagi kondisi jalanan di Indonesia. Khususnya mengenai jalan mantap.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, tingkat Jalan dengan kondisi pelayanan mantap mengalami penurunan pada tahun ini, atau selama merebaknya COVID-19.

Meski belum termuat dalam data resmi, katanya, kondisi jalan mantap di Indonesia pada 2020 diperkirakan menjadi 90 persen. Turun dari jalan mantap yang ada pada 2019 sebesar 92 persen.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 13/PRT/M/2011, Jalan mantap adalah ruas jalan dengan kondisi baik atau sedang sesuai umur rencana yang diperhitungkan serta mengikuti suatu standar tertentu.

"Kita prediksikan akhir 2020 turun menjadi 90 persen karena efek COVID, kemudian jalan provinsi mantap 75 persen dan kabupaten 65 persen," kata dia secara virtual, Senin 21 Desember 2020.

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Oleh sebab itu, dia mengatakan, COVID-19 akan semakin membuat tantangan berat menciptakan kondisi jalan mantap sesuai dengan target RPJMN 2020-2024 yang ditetapkan sebesar 97 persen.

"Kondisi mantap jalan nasional menjadi 97 persen terus terang saja ini tugas yang sangat berat karena akibat COVID-19 di 2020 ini pemantapan kita menurun dari 92 persen menjadi 90 persen," ucap dia.

Menurutnya, kondisi mantap itu menurun karena sumber daya yang dimiliki kementerian untuk menjaga dan meningkatkan jalan mantap semakin berkurang. Apalagi untuk mengungkit kembali sesuai target 97 persen.

"Artinya kita untuk membangun kemantapan ini kita butuh resources yang lebih banyak sekarang sampai ke 2024 dan ini ultimate-nya dari segi kinerja kita ingin menekan travel time dari sekitar 2,2-2,3 jadi 1,9 jam per 100 km," tegas Hedy. (ren)

Aksi sopir angkot lawan arah

Bikin Macet, Ternyata Ini 5 Kelakuan Random Sopir Angkot di Jalan

Kemacetan di jalan raya sering kali menjadi keluhan utama bagi para pengguna jalan. Salah satu penyebabnya yaitu adanya ulah aksi random dari sopir angkutan kota (angkot)

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024