Dunia Lagi Krisis, Barang-barang Mewah di China Justru Laku Keras
- VIVA/Lutfi Dwi Puji Astuti
VIVA – Pasar barang mewah di China memang enggak ada matinya. Bahkan ketika banyak negara sedang mengalami krisis terhantam pandemi virus corona, barang-barang bermerek di dunia di negeri itu justru laris manis.
Dikutip dari CNN Business, Kamis 17 Desember 2020, paltform belanja Alibaba TMall dan konsultan Bain merilis laporan terbarunya, yang menyebut pasar barang mewah di China meroket tahun ini. Pertumbuhannya bahkan mencapai 48 persen atau sekitar US$52,9 miliar.
Baca juga: Bantuan Subsidi Gaji Belum Diputuskan Lanjut pada 2021, Ini Alasannya
"China Daratan adalah satu-satunya pasar barang mewah utama yang tumbuh pada 2020. Bahkan lebih besar dari sebelumnya," kata Bruno Lannes, mitra produk konsumen dan praktik ritel Bain.
Ledakan pertumbuhan penjualan barang mewah di China karena perilaku konsumen di negara itu berubah. Pandemi membuat rakyat China menghabiskan uangnya di dalam negeri untuk beli barang mewah bermerek dunia.
Sebelumnya, mayoritas rakyat China menghabiskan uangnya untuk membeli barang mewah ketika mereka sedang berlibur ke luar negeri.
"Pertumbuhan pembelian barang mewah di China Daratan tidak mengimbangi konsumsi yang hilang di luar negeri," katanya.
Lebih lanjut, menurutnya, meski pasar barang mewah tumbuh di China, konsumsi rakyatnya akan belanja barang mewah secara global masih menurun dibandingkan sebelum pandemi. Penurunannya mencapai 35 persen.
"Porsi China Daratan dalam pembelian barang mewah mencapai puncaknya tahun ini.”
Bain dan Alibaba memproyeksikan, pasar barang mewah global akan menysusut 23 persen tahun ini. Pandemi membatasi perjalanan dan belanja di seluruh dunia. (ase)