Laba 2020 Lampaui Target, BTN Pede Naik Dua Kali Lipat Tahun Depan
- Dokumentasi BTN.
VIVA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mentargetkan laba bersih pada 2020 mencapai Rp1,2 triliun. Hingga Oktober, perolehan laba nersih tercatat sudah mencapai Rp1,29 triliun rupiah, alias telah melampaui target.
Direktur Finance Strategy and Treasury Nixon LP Napitupulu mengungkapkan, pihaknya optimistis bisa memperoleh laba bersih 2020 senilai Rp1,5 triliun. Prolehan laba bersih yang melampaui target itu menjadi dasar perseroan peecaya diri dapat meningkatkan kinerjanya pada 2021.
“Tahun 2020 ini, kami optimistis bisa menembus laba pada kisaran Rp1,4 triliun hingga Rp1,5 triliun didorong pertumbungan pendapatan bunga bersih dan fee based income” kata Nixon dikutip dari keterangannya, Rabu 16 Desember 2020.
Baca juga: Mesin-mesin dari China Berdatangan, Impor RI November 2020 Naik
Dia menjabarkan, capaian kredit tersalur pada April 2020 berada pada kisaran Rp700 miliar. Capaian itu merupakan angka tertinggi secara bulanan pada 2020 yang mencapai kisaran Rp2,5 Triliun.
"Ini yang menjadi optimisme kita selama akhir tahun 2020 nanti kita bisa saja melampuai target. Tapi tunggu angka pastinya nanti pada saat publikasi Desember 2020," tegas Nixon.
Akhir 2020, lanjut Nixon, sejumlah target lainnya seperti pencapaian Dana Pihak Ketiga atau DPK juga diproyeksikan akan senada dengan capaian laba perseroan.
“Yang pasti, rasio dana murah atau CASA (current account and saving account) semakin membaik. Atau mencapai kurang lebih 40 persen pada bulan November, lebih baik dari Oktober yang ada di kisaran 37 persen,” kata Nixon.
BTN menurut Nixon, sangat bersyukur sektor perumahan yang menjadi fokus bisnis perseroan tidak terlalu terdampak pandemi COVID-19. Sebab, saat ini BTN menguasai pangsa pasar KPR sebesar 40 persen.
Pembenahan proses bisnis dan perbaikan sejumlah kebijakan, serta peningkatan kepuasan nasabah pun terus ditingkatkan. Dengan cara salah satunya melakukan upgrading infrastructure digitalisasi untuk produk DPK tapi juga KPR.
Selain itu, di tengah pandemi saat ini, menurut Nixon, dukungan pemerintah dioptimalkan dengan baik oleh BTN, misalnya penyaluran Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), dan dana subsidi perumahan.
“Pemerintah menempatkan dana di BTN sebesar Rp 10 triliun. Hingga November 2020, BTN telah berhasil merealisasikan Rp25,6 triliun, hampir mencapai target yang sebesar Rp30 triliun yang sebagian besar mengalir ke KPR,” kata Nixon.
Pada 2021, BTN mematok target laba pada kisaran Rp2,5 triliun hingga Rp2,8 triliun atau naik lebih dari dua kali lipat dari 2020. Target tersebut akan dicapai dengan strategi pertumbuhan kredit antara 7-9 persen dengan DPK yang tumbuh pada kisaran yang sama.
Untuk mencapai target tersebut, BTN telah menyiapkan sejumlah strategi. Di antaranya melakukan transformasi operasional cabang, mengembangkan KPR non subsidi, dan mengembangkan value chain.
BTN juga akan mengembangkan kemitraan misalnya membentuk perusahaan modal ventura dan membentuk anak usaha baru.
"Langkah itu untuk menangkap peluang yang ada meraih fee based income, serta percepatan penyelesaian kredit macet,” kata Nixon.