Terowongan 1,8 Km Tembus, RI Siap Miliki Kereta Cepat Pertama di ASEAN
- VIVA.co.id/Dusep Malik
VIVA – Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) terus lakukan pencapaian konstruksi dengan menembus struktur terowongan yang terbentang sepanjang 1,8 kilometer, yang melintang di bawah Jalan Tol Jakarta-Cikampek, yakni Tunnel #1 Halim.
Momentum itu diabadikan dalam acara Tunnel #1 Breakthrough, yang berlangsung di sisi luar ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 5+500 arah Jakarta, Selasa 15 Desember 2020.
Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengapresiasi tembusnya Tunnel #1 KCJB. Dia mengatakan, prestasi itu menunjukkan bahwa kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam konstruksi proyek ini berjalan sangat baik.
"Hanya dengan team work yang kuatlah, kita semua bisa mewujudkan transportasi mobile modern yang kelak membanggakan bangsa Indonesia," kata Luhut dalam sambutannya, Selasa 15 Desember 2020.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT KCIC, Chandra Dwiputra, menyampaikan bahwa penembusan tunnel tersebut merupakan hasil sinergi dan kolaborasi dua negara, untuk menghadirkan kereta cepat ke hadapan masyarakat Tanah Air.
"Para ahli dari Indonesia dan Tiongkok bersinergi dalam setiap proses, sehingga transfer ilmu terjadi secara terus menerus di berbagai sisi persiapan," ujar Chandra.
Dia menambahkan, tuntasnya pekerjaan Tunnel #1 menambah sederet prestasi Proyek KCJB dan mendorong progres konstruksi hingga mencapai presentase sekitar 63,9 persen.
"Di lapangan, angka ini merepresentasikan lima tunnel yang telah ditembus. Dengan demikian, progress pekerjaan tunnel telah mencapai 74,94 persen dari total panjang seluruh tunnel kereta cepat yakni 16 km," ujar Chandra.
Chandra juga menyebutkan bahwa setelah Tunnel #1, dalam kurun waktu dua bulan ke depan akan terdapat dua tunnel kereta cepat lagi yang akan tertembus. Sejalan dengan hal tersebut, pada konstruksi struktur elevated, 1.741 batang pier telah berdiri di sepanjang lintasan Jakarta-Bandung dan siap untuk dihubungkan.
Di sisi lain, lebih dari 12.000 batang rel kereta cepat dengan panjang masing-masing 50 meter, juga tengah memasuki proses pengiriman dari Tiongkok secara bertahap.
"Salah satu fokus kami dalam menghadirkan sebuah moda transportasi massal modern bagi masyarakat Indonesia, yang diharapkan mampu mengubah paradigma dan perilaku masyarakat dalam menggunakan transportasi publik di masa mendatang," ujarnya.
Sementara, Wakil Ketua Komisi Pembangunan Nasional dan Reformasi Cina (Vice Chairman of NDRC), Ning Ji Zhe, secara virtual mengatakan dengan dukungan Indonesia-Tiongkok, maka Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini akan terus berupaya memberikan kabar baik.
"Dengan sederet pencapaian konstruksi telah tercapai," ujar Ning. (ren)