Nekat Go Public saat Pandemi, Harga Saham Airbnb Langsung Melejit
- dw
Airbnb resmi masuk bursa saham AS hari Kamis (10/12), dengan nama saham menggunakan simbol "ABNB". Pada Rabu malam perusahaan berbagi rumah itu menetapkan patokan harga saham 68 dolar, setelah permintaan awal terus meningkat. Tadinya Airbnb mematok harga sahamnya pada kisaran 44 sampai 50 dolar.
Secara keseluruhan, Airbnb ingin meraup dana USD 47 miliar, kata seorang narasumber yang dekat dengan transaksi itu namun menyatakan dia tidak berwenang untuk berbicara tentang itu. Melantainya Airbnb di bursa saham AS pada masa pandemi memang sering dianggap berisiko.
"Saya tidak berpikir banyak orang mengharapkan kami untuk go public tahun ini," tulis pendiri dan Direktur Utama Airbnb Brian Chesky ketika mengumumkan rencana go public. "Saya tahu beberapa orang mempertanyakan apakah kami akan berhasil atau tidak."
Bersaing di tengah pandemi
Airbnb memang perlu dana saat ini. Neraca sembilan bulannya menunjukkan bahwa perusahaan yang berbasis di San Francisco itu cukup terpukul oleh pandemi virus corona. Pendapatan perusahaan turun 32% menjadi USD$ 2,5 miliar, karena banyak pelancong terpaksa membatalkan rencana mereka. Kerugian Airbnb naik berlipat ganda dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi hampir USD 700 juta.
Airbnb awalnya merencanakan IPO untuk musim semi tahun ini, namun membatalkannya ketika virus corona menyebabkan pandemi global. Beberapa bulan setelahnya, bisnis Airbnb ternyata bisa pulih lebih cepat dibandingkan perhotelan, karena banyak orang merasa lebih aman memesan rumah pribadi di luar pusat-pusat kota yang padat.
Airbnb memang bisa mengatasi krisis corona jauh lebih baik daripada industri hotel tradisional. "Airbnb telah menikmati peningkatan permintaan selama pandemi dari orang-orang yang ingin menjauh dari kota," kata konsultan strategi Peter Cohen, yang mengajar di Babson College di Massachusetts.