Rokok Makin Mahal 2021, Ini Daftar Kenaikan Harga Ecerannya

Industri rokok.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yusran Uccang

VIVA – Pemerintah resmi menaikkan tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) atau Cukai Rokok 2021 rata-rata 12,5 persen pada 2021. Artinya, Harga Jual Eceran (HJE) rokok yang diproduksi dan beredar di Indonesia tahun depan akan semakin mahal

Pelaku Industri Sambut Positif Batalnya Kenaikan Cukai Rokok di 2025

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, dengan keputusan itu kemampuan masyarakat untuk membeli rokok pun akan semakin tergerus.

"Kenaikan CHT ini akan menyebabkan rokok jadi lebih mahal atau affordability indeksnya naik dari 12,2 persen menjadi 13,7 hingga 14 persen. Sehingga makin tidak dapat terbeli," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers secara virtual, Rabu 10 Desember 2020.

Pemerintahan Prabowo Diharap Beri Kepastian soal Cukai Hasil Tembakau

Baca jugaRupiah Masih di Kisaran Rp14.100 per Dolar AS, Ini Pemicunya

Sri Mulyani mengatakan bahwa selain menaikkan tarif CHT, pemerintah telah menetapkan harga jual eceran (HJE) untuk tahun depan. HJE akan dijadikan patokan harga rokok yang beredar di pasaran.

Cukai Rokok 2025 Batal Naik, Pelaku Industri Harap Cukai 2026 Tidak Naik Drastis

"Besaran harga banderol atau harga jual eceran di pasaran sesuai dengan kenaikan tarif masing-masing kelompok," ungkapnya.

Dia menjabarkan, harga rokok kelompok Sigaret Kretek Mesin golongan I kenaikannya 16,9 persen, SKM IIA (13,8 persen), dan SKM II B (15,4 persen), Kemudian, rokok kategori Sigaret Putih Mesin golongan I naik 18,4 persen, SPM II A (16,5 persen), dan SPM II B (18,1 persen).

Sementara itu, tarif cukai hasil tembakau Sigaret Kretek Tangan (SKT) IA, IB, II, dan III tidak dinaikkan. Hal itu, menurut Sri, sebagai komitmen pemerintah mempertahankan ekonomi pekerja rokok di tengah pandemi COVID-19.

"Untuk industri rokok yang sangat padat karya yang buruhnya banyak atau Sigaret Kretek Tangan (SKT) CHT-nya tidak dinaikkan atau nol persen," tuturnya. (art)

Diskusi Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (PPKE-FEB UB) 
 [dok. PPKE-FEB UB]

Kenaikan Tarif Cukai Picu Maraknya Rokok Ilegal, Menurut Kajian Akademisi

Hasil kajian PPKE-FEB UB menyatakan, setiap kenaikan tarif cukai mengakibatkan lonjakan persentase peredaran rokok ilegal.

img_title
VIVA.co.id
8 November 2024