Inflasi Inti November 2020 Terendah Sepanjang Sejarah
- Vivanews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVA – Daya beli masyarakat Indonesia masih belum pulih dari dampak pandemi COVID-19. Hal itu tergambar dari inflasi inti pada November 2020 yang masih turun, bahkan menjadi yang terendah dalam sejarah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi inti pada bulan itu hanya mencapai 1,67 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Sementara itu, secara bulanan atau month to month (mtm) masih naik 0,06 persen.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, BPS, Setianto, mengatakan, angka itu menjadi yang terendah dalam sejarah, karena lebih rendah dari catatan inflasi inti yang pertama kali BPS catat pada 2004.
Baca juga: Sektor Keuangan RI Dinilai Stabil di Tengah Pandemi, Ini Penjelasannya
"Kita merilis inflasi inti pertama kali itu 2004, jadi rilis pertama kali inflasi inti 2004 masih lebih tinggi dari inflasi inti bulan ini yang 1,67 persen," ucap Setianto, Selasa, 1 Desember 2020.
Sepanjang 2020, Setianto menjabarkan bahwa angka inflasi inti terus terperosok mulai April 2020 atau setelah mulai mewabahnya pandemi COVID-19 ke Indonesia dari Wuhan, China.
Pada April 2020, inflasi inti sebesar 2,85 persen secara tahunan dan tidak pernah sedikit pun beranjak naik hingga November 2020 sehingga bertengger di posisi terendahnya 1,67 persen.
Jika dibandingkan April 2019, inflasi inti bulan itu tercatat 3,05 persen, sedangkan November 2019 inflasi inti menyentuh 3,08 persen atau turun dari level tertinggi tahun itu 3,32 persen pada September 2019.
"Kalau kita lihat grafik year on year ini, meskipun mengalami perlambatan penurunan namun akselerasinya semakin melambat dibanding 2019," ungkap Setianto. (art)