Jokowi Promosi UU Cipta Kerja di WEF, Investasi Diundang Masuk RI

Presiden joko Widodo di pertemuan WEF.
Sumber :
  • Biro Pers Istana Kepresidenan.

VIVA – Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat dunia berinvestasi di Tanah Air. UU Cipta Kerja pun dipromosikan mempermudah investasi yang akan dilakukan.

Bela Jokowi, Rampai Nusantara Tak Sependapat Dengan Hasto Soal Kriminalisasi Terhadap Anies

Hal itu disampaikan Jokowi dalam pidatonya pada World Economic Forum (WEF) Special Virtual on Indonesia, melalui video konferensi dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu malam, 25 November 2020.

Baca juga: 567 ribu Pekerja Siap-siap Ditransfer Subsidi Gaji Termin Dua Tahap V

Eks Wantimpres Kecewa, Bilang Harusnya Jokowi Jadi Negarawan saat Pilkada

"Saya mengundang masyarakat dunia untuk bergabung dan menanamkan investasi di Indonesia, untuk membangun ekonomi dunia yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan resilient," ujarnya.

Jokowi menegaskan, komitmen Indonesia untuk membangun ekonomi yang inklusif dan membangun hubungan yang harmonis antara manusia dan lingkungannya. Karena itu investasi yang masuk didorong memenuhi komitmen itu.

Mencapai Kebebasan Finansial Lebih Cepat dengan Prinsip FIRE (Financial Independence, Retire Early)

"Pengesahan omnibus UU Cipta Kerja adalah langkah besar kami untuk mempermudah izin usaha dan memberikan kepastian hukum, serta memberikan insentif untuk menarik investasi, terutama untuk industri padat karya dan ekonomi digital," ujarnya.

Menurutnya, geliat pemulihan ekonomi tidak boleh lagi mengabaikan perlindungan terhadap lingkungan. Karena itu, Indonesia terus berkomitmen untuk menuju ekonomi lebih hijau dan berkelanjutan.

"Perlindungan bagi hutan tropis tetap menjadi prioritas kami sebagai benteng pertahanan terhadap perubahan iklim," katanya.

Indonesia, lanjut Jokowi, telah melakukan beberapa terobosan terkait ekonomi hijau. Antara lain, memanfaatkan biodiesel B-30 dan mengembangkan green diesel D100 dari bahan kelapa sawit yang menyerap 1 juta ton sawit produksi petani. 

Kemudian ada pula pemasangan ratusan ribu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di atap rumah tangga, serta mengolah biji nikel menjadi baterai litium yang dapat digunakan di ponsel dan mobil listrik.

"Semua upaya tersebut akan menciptakan puluhan ribu lapangan kerja baru yang sekaligus berkontribusi pada pengembangan energi masa depan," ujarnya.

Tahun 2021 akan menjadi tahun yang penuh peluang bagi Indonesia untuk berpartisipasi dalam kebangkitan perekonomian dunia. Indonesia mendukung dunia dengan membangun ekosistem investasi yang jauh lebih baik dengan melakukan perbaikan ekosistem regulasi dan birokrasi secara besar-besaran. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya