Soal Hapus Premium, Azis Syamsuddin: Harus Ada Subsidi ke Rakyat
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA – Pemerintah berwacana melakukan penghapusan bahan bakar minyak (BBM) Premium RON 88. Terkait munculnya kabar ini disoroti oleh berbagai macam kalangan masyarakat, ada yang pro dan juga kontra.
Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin mengatakan, terkait penghapusan Premium RON 88 memang telah menjadi kesepakatan bersama. Karena selama ini penggunaan BBM Premium dinilai tidak ramah terhadap lingkungan.
"Itu kan kesepakatan kita energi terbarukan, renewal energi itu kan sudah kesepakatan dengan luar negeri, karena emisi yang dituangkan dari hasil Premium akan mengotori udara dan dengan oktan yang lebih tinggi berarti emisinya rendah," kata Azis, di Aceh yang dikutip Selasa 24 November 2020.
Menurut Azis, sebenarnya tidak ada tawar-menawar lagi untuk urusan lingkungan dan itu sudah kesepakatan dunia. Azis mendukung langkah ini karena untuk penggunaan bahan bakar ramah lingkungan itu harus diikuti oleh semua negara.
"Itu udah kesepakatan dunia, nggak usah kita sepakat kita harus ikut itu," ujar Azis.
Azis menyadari, memang jika nanti BBM Premium RON 88 dihapus, akan memberatkan sebagian masyarakat. Karena itulah Azis meminta kepada pemerintah untuk melakukan subsidi guna meringankan masyarakat.
"Makanya untuk itu perlu melakukan subsidi dalam hal UMKM, ekonomi kerakyatannya harus jalan. Orang merasa berat kan kalau daya belinya kurang, kalau daya belinya kuat, supply and demand-nya kuat, nggak ada yang mahal, nggak ada yang murah. Tergantung kualitas daripada supply and demand, dan kualitas daripada kekuatan daya beli secara hukum ekonomi," ujar Azis. (art)