Rupiah Melemah, Faktor Vaksin AstraZeneca Bisa Bikin Kuat
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah pada perdagangan pasar spot pagi ini. Namun, penguatan diproyeksi terjadi seiring laporan uji vaksin COVID-19 dari perusahaan farmasi asal Inggris AstraZeneca.
Pada pukul 09.40 WIB, rupiah masih bergerak melemah 19 poin atau 0,13 persen ke posisi Rp14.168 per dolar AS, dibandingkan hari sebelumnya Rp14.149 per dolar AS.
Baca juga: Bantuan Subsidi Gaji Guru Honorer Cair, Dapatnya Rp1,8 Juta
Sementara itu, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, kurs rata-rata rupiah dipatok ke level Rp14.196 per dolar AS. Melemah dari hari kemarin yang dibanderol Rp14.164 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, di Jakarta, Selasa 24 November 2020, mengatakan, sentimen positif kelihatannya masih membayangi pergerakan harga aset berisiko pada pagi ini di pasar Asia.
"Tambahan laporan keberhasilan pengujian vaksin, kali ini dari AstraZeneca, memberikan sentimen positif ke pasar keuangan," ujar Ariston.
Selain itu, kabar dari politik AS dengan Donald Trump mulai legowo mengizinkan masa transisi pemerintahan dan potensi dipilihnya eks Gubernur The Fed Janet Yellen sebagai menteri Keuangan AS yang baru oleh Joe Biden, juga memberikan sentimen positif ke pasar.
"Tapi, berita ini punya dua sisi, selain bagus untuk aset berisiko, juga mendorong penguatan dolar AS karena adanya kepastian politik di AS," kata Ariston.
Ia memperkirakan hari ini rupiah masih berpeluang menguat di kisaran Rp14.100 per dolar AS hingga Rp14.200 per dolar AS.
Pada Senin (23/11/2020) lalu, rupiah ditutup menguat 16 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp14.149 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.165 per dolar AS. (ant)