Defisit APBN Sudah Rp764,9 Triliun hingga Oktober 2020
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/pras.
VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hari ini mengumumkan realisasi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir Oktober 2020. Dia menyatakan bahwa defisit APBN mencapai Rp764,9 triliun hingga Oktober 2020. Angka tersebut setara dengan 4,67 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Sri mengungkapkan, kondisi defisit masih dipengaruhi COVID-19 itu jauh lebih buruk dari catatan realisasi defisit Oktober 2019, yang hanya Rp289,2 triliun atau setara dengan 1,81 persen dari PDB.
"Maka defisit kita mencapai Rp764,9 triliun atau 4,67 persen dari GDP," kata Sri saat konferensi pers virtual, Senin 23 November 2020.
Baca juga: Ratusan Karangan Bunga Dukung Pangdam Jaya Berjejer di Makodam Jaya
Meski begitu, defisit saat ini masih jauh dari target defisit APBN 2020 yang ditetapkan dalam Perpres 72/2020 sebesar Rp1.039,2 triliun atau 6,34 persen terhadap PDB. "Perpres kita menggambarkan untuk keseluruhan tahun defisit akan mencapai Rp1.039 triliun atau 6,34 persen GDP," lanjut Menkeu.
Defisit itu disebabkan pendapatan negara terealisasi Rp1.276,9 triliun atau minus 15,4 persen dibanding Oktober 2019. Jika dibandingkan target sebesar Rp1.699,9 triliun, realisasinya mencapai 75,1 persen.
Sementara itu, belanja negara sudah terealisasi Rp2.041,8 triliun, tumbuh 13,6 persen dari periode yang sama tahun lalu. Realisasinya sudah 74,5 persen dari target Rp2.739,2 triliun.
Dengan catatan itu, maka keseimbangan primer, dikatakan Sri, hingga akhir Oktober 2020 terkontraksi hingga Rp513,3 triliun atau mencapai 73,3 persen dari target minus Rp700,4 triliun. (ren)