Bangun Jembatan Desa Ini di Banten, PUPR Gelontorkan Rp2,6 Miliar

Proyek jembatan desa di Banten.
Sumber :
  • Purna/VIVA.

VIVA – Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Banten, Kementerian PUPR sedang menggarap proyek pembangunan jembatan antar Desa Mekar Baru dan Desa Cikokok, di Kabupaten Serang. Jembatan penghubung dua desa itu diharapkan tuntas akhir Desember 2020.

Dapat Dana Rp200 Ribu Per Bulan, Simak Cara Mengajukan Bansos untuk Anak Yatim Piatu

Hal itu disampaikan Wida Nurfaida, kepala BPJN Banten, saat peninjauan lapangan, dalam acara press tour dan media gathering di Banten, Minggu 22 November 2020.

Baca jugaHabib Rizieq Bakal Swab Test Mandiri

Akses Jalannya Ditutup Tetangga, Sunardi Lebih Pilih Bangun Jembatan Pribadi Senilai Rp250 Juta

"Ini, karena usulan dari Komisi V DPR-RI dari Banten, salah satunya jembatan ini, setelah itu dari balai melakukan survei tentang kelayakannya," ungkapnya.

Menurut Wida, kondisi jembatan lama penghubung antardesa sudah sangat tidak layak meski dalam area satu kecamatan. Jembatan baru sangat dibutuhkan, sebab apabila sungai meluap, berisiko warga yang melintas jembatan lama tidak bisa lewat. 

Bappenas Tegaskan Pentingnya Tata Kelola Pedesaan Harus Bisa Adaptif

"Kontrak 31 Desember selesai, tapi kami minta dipercepat sebelum tanggal 20 Desember, dengan nilai kontrak Rp2,6 miliar," tuturnya. 

Dia mengaku tidak mengalami kendala berat selama pengerjaan. Bahkan, lahan yang biasanya bermasalah dalam penggarapan proyek, setelah disurvei ternyata tidak ada masalah, 

"Kita bangun jembatan saja, kita minta perawatan dan akses masuk itu kita minta Pemkab Serang," tuturnya.

Sementara itu, menurut, Pjs Kepala Desa Mekar Baru Mudzakir, saat berada di area konstruksi jembatan di Kampung Cidokdok, kondisi jembatan lama dengan lebar sekitar 1,5 meter tanpa dilengkapi sayap, sudah sangat tidak kayak. 

Bahkan, banyak warga yang melintas mengalami kecelakaan, dan kondisi area jembatan kalau malam gelap gulita. 

"Tidak sedikit warga terjatuh, saat melintasi jembatan ini, karena juga kondisi gelap dan tidak ada sayap pagar. Kondisi kali juga agak curam sekitar 6 meter," ungkapnya.

Menurut Mudzakir, apabila kondisi hujan deras, kalinya meluap dan menutupi jembatan lama. Kalau kondisi begini, warga tidak dapat melintas, sehingga harus berputar arah sekitar 2 kilometer, untuk menyeberang ke desa sebelah. 

"Dengan konstruksi jembatan baru yang cukup tinggi dan lebih kokoh, sebagai solusi untuk menyelesaikan kendala akses jembatan antardesa ini," ujarnya. (art)

Ilustrasi Bisnis UMKM.

Institut Teknologi Sumatera Gandeng Akseleraksi Digitalisasi UMKM

Program ini diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM untuk meningkatkan daya saing dan memperluas pangsa pasar.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024