Garuda Indonesia Tunggu Izin Operasikan Kembali Boeing 737 Max

Kemenhub inspeksi Boeing 737 Max 8. (ilustrasi)
Sumber :
  • Dokumentasi Kementerian Perhubungan.

VIVA – Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, Irfan Setiaputra menegaskan, perseroan akan menunggu persetujuan otoritas penerbangan Indonesia terkait wacana pengoperasian kembali armada Boeing 737 Max.

Aksi Heroik Kopassus Lumpuhkan Pembajak Pesawat Garuda, Cuma Butuh 2 Menit 49 Detik

Hal itu merujuk pada sejumlah pemberitaan yang mengabarkan bahwa pesawat Boeing 737 Max akan kembali mendapatkan izin mengudara, setelah hampir dua tahun dilarang terbang oleh otoritas penerbangan Amerika Serikat (Federal Aviation Administration/FAA) karena adanya indikasi cacat perangkat.

"Selain persetujuan (otoritas penerbangan Indonesia), perlu juga aspek persiapan dari pesawat tersebut dan pelatihan kembali bagi para pilotnya," kata Irfan dalam telekonferensi, Jumat 20 November 2020.

Garuda Indonesia Group Operasikan 98 Pesawat di Libur Nataru 2024-2025

Baca juga: Update Nasional COVID-19: Pasien Sembuh Tembus 410.552

Irfan menjelaskan, upaya melatih kembali para pilot Garuda yang akan menerbangkan pesawat jenis Boeing 737 Max itu, tentunya memang sangat perlu dilakukan oleh Garuda.

Garuda Indonesia Siap Turunkan Harga Tiket saat Nataru

Tujuannya agar para pilot Garuda bisa kembali tersertifikasi dalam mengoperasikan pesawat jenis itu, setelah jeda waktu pelarangan terbang yang memang terbilang cukup lama bagi Boeing 737 Max tersebut.

Saat ini, tercatat bahwa Garuda Indonesia memiliki satu armada berjenis Boeing 737 Max. Proses pemesanan pesawat tersebut dilakukan, oleh maskapai pelat merah itu sebelum larangan terbit.

"Klasifikasinya (order pesawat itu) belum ter-cancel. Tentu pembicaraan ini kami teruskan dengan pihak manufaktur yaitu Boeing," ujar Irfan.

Meski demikian, Irfan menegaskan bahwa wacana untuk menerbangkan kembali pesawat jenis Boeing 737 Max itu, hingga saat ini belum diputuskan oleh pihaknya sama sekali.

Sebab, Garuda memiliki komitmen untuk hanya mengoperasikan semua pesawatnya, berdasarkan asas prioritas dan kebutuhan saat ini. 

"Jadi kami masih punya beberapa pesawat yang grounded, belum terbang, karena memang demand-nya belum ada. Jadi kita juga belum sampai untuk bisa menerbangkan semua pesawat kita itu," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat sudah memberikan lampu hijau bagi pesawat Boeing 737 Max untuk kembali terbang, setelah sempat dihentikan 20 bulan lalu menyusul dua kecelakaan di Indonesia dan Ethiopia.

Boeing 737 Max dilarang terbang sejak Maret 2020. Larangan penerbangan masih berlaku di negara lain seperti Kanada, Brasil, dan China. Meski begitu, pihak Boeing mengatakan sudah yakin jika pesawat jenis 737 Max sudah aman dipakai lagi.

Direktur Administrasi Penerbangan Sipil (FAA) Amerika Serikat, Steve Dickson sudah menandatangani pencabutan larangan terbang yang terlama dalam sejarah penerbangan tersebut. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya