Bekas Tambang Batu Bara Disulap Jadi Danau, Hasilnya Menakjubkan

Sebuah cekungan bekas lokasi penambangan batu bara di Sangatta, Kalimantan Timur, direklamasi dan disulap menjadi danau yang dinamai Telaga Batu Arang sekaligus kawasan wisata ecotourism.
Sumber :
  • PT Bumi Resources

VIVA – Sebuah cekungan bekas lokasi penambangan batu bara di Sangatta, Kalimantan Timur, direklamasi dan disulap menjadi danau sekaligus kawasan wisata ecotourism. Kawasan itu dinamai Telaga Batu Arang. Luas 270 hektare, termasuk danau atau telaga seluas 12,43 hektare dan kedalaman 35 meter.

Ekspor Batu Bara dan Besi-Baja RI Moncer di November 2024, CPO dan Turunannya Anjlok

Telaga Batu Arang sebelumnya merupakan lokasi tambang batu bara yang dikelola oleh PT Kaltim Prima Coal, salah satu unit usaha PT Bumi Resources. Diresmikan pada 22 April 2012, bertepatan dengan Hari Bumi, oleh Wakil Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman.

Telaga Batu Arang direklamasi menjadi kawasan wisata ecotourism yang didesain sebagai taman wisata dengan fitur edukatif. Pengelolaannya berbasis komunitas/masyarakat sehingga dapat menjadi penyangga ekonomi masyarakat setempat.

Siapa Sangka! Cuma dari Depok Bisa Lihat Pemandangan Gunung Salak Dikelilingi Danau 

Selain telaga yang menjadi fitur utama daya tarik wisata Telaga Batu Arang, beberapa area/klaster yang dapat dikunjungi adalah Bukit Pandang, satu lokasi dengan pemandangan indah ke berbagai arah seperti Taman Nasional Kutai, Sungai Sangatta, tambang KPC, dan keindahan danau.

Untuk menjaga keanekaragaman hayati, di Telaga Batu Arang juga terdapat penangkaran rusa sambar (Servus Unicolor), dan area Bird Watching untuk mengamati berbagai jenis burung yang hidup secara bebas di sana. Karena wilayah Telaga juga berfungsi sebagai zona penyangga Taman Nasional Kutai, di sana ditanam beraneka ragam tanaman yang dapat mengundang berbagai satwa endemik (burung, serangga, dll).

Gus Miftah Tolak Uang Ceramah Rp75 Juta karena Dianggap Terlalu Murah

Photo :
  • PT Bumi Resources

Selain memberikan manfaat untuk keseimbangan ekosistem, area Telaga juga menyediakan klaster-klaster yang bermanfaat untuk wisata dan edukasi, yang masih terus dibangun dan dikembangkan sebagai bagian dari realisasi Rencana Pascatambang KPC. Telaga juga terbuka bagi semua pihak yang bermaksud untuk melakukan penelitian maupun kuliah di alam terbuka.

Menurut Dileep Srivastava, Director & Corporate Secretary PT Bumi Resources Tbk, meskipun pemanfataan area Telaga masih terbatas pada kegiatan Perseroan dan tamu resmi Perseroan, unit usaha Perseoran, KPC, masih terus mengembangkan pembangunan infrastukturnya. “Sehingga wilayah ini bukan hanya dapat menjadi objek wisata yang dapat dinikmati masyarakat, tapi juga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat Kutai Timur,” tulisnya dalam keterangan tertulis kepada VIVA pada Selasa, 17 November 2020.

PT Bumi Resources berharap keberadaan Telaga Batu Arang menginspirasi perusahaan tambang lain untuk memanfaatkan kawasan bekas tambang, sehingga mengurangi kerusakan lingkungan akibat penambangan batu bara. (ren)

Baca: Walhi Sebut Proyek OBOR RI-China Tambah Rusak Lingkungan

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya