BTN Jual Aset Properti Kredit Bermasalah di 4 Kota Ini

Direktur Remedial and Wholesale Risk Bank BTN, Elisabeth Novie Riswanti.
Sumber :
  • Dokumentasi BTN.

VIVA – PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mempercepat pemulihan aset atau recovery asset kredit bermasalah dengan menjualnya dalam gelaran Asset Sales Festival. Aset yang dijual ada di 4 kota besar di Indonesia dan ditargetkan meraih dana Rp430 miliar.

Indeks Harga Properti Komersial di Bali Meningkat hingga 9,86 Persen

Direktur Remedial and Wholesale Risk, BTN, Elisabeth Novie Riswanti mengatakan, empat kota yang disasar yakni Medan, Bandung, Surabaya, dan Makassar. Program ini merupakan kelanjutan dari acara Asset Sales Festival yang sebelumnya diadakan di Jakarta pada Juli silam.

Baca jugaCek Rekening, Tahap II Bantuan Subsidi Gaji Termin Kedua Sudah Cair

Dorong Inovasi Bisnis Perumahan, BTN Gelar Kompetisi Housingpreneur

Dia mengungkapkan, acara Asset Sales Festival diselenggarakan secara offline dan online mempertemukan investor, pengembang, penjual properti dan calon pembeli untuk meraup keuntungan dalam bisnis properti. Aset properti yang ditawarkan tidak saja berasal dari kredit konsumer tetapi juga dari kredit komersial termasuk aset bermasalah kelolaan BTN Syariah.

“Kami memberikan peluang emas kepada para investor maupun pengembang properti untuk berinvestasi pada aset-aset properti murah yang dapat dijadikan aset produktif,” kata Novie di sela acara Asset Sales Festival di Bandung, Jawa Barat, dikutip dari keterangannya, Senin 16 November 2020.

Penjualan Properti Merosot, 4 Faktor Ini Jadi Biang Keroknya

Menurut Novie, minat masyarakat sebagai investor sangat tinggi dalam berinvestasi pada rumah-rumah yang bermasalah atau aset mangkrak. Dalam hal ini, BTN tidak hanya mengajak investor atau developer yang sudah biasa berbisnis perumahan tetapi juga para nasabah prima atau deposan yang tertarik untuk mendapat untung dari bisnis rumah bermasalah. 

"Jadi opportunity bisnis juga sangat besar bagi rumah-rumah bermasalah. Sehingga minat investor sangat besar," katanya.

Dia menceritakan, pada rangkaian acara Asset Sales Festival yang digelar di Medan pada awal November 2020, BTN mencatatkan pembelian dari para investor sebesar Rp70 miliar. Sementara itu, di Bandung, jumlah aset yang ditawarkan mencapai Rp1,2 triliun dengan jumlah 10.000 unit yang mayoritas berupa aset rumah dan bangunan.

“Dari sejumlah rangkaian acara investor yang kami gelar, yang paling diminati oleh investor adalah rumah baik tanah dan bangunannya dengan rentang nilai aset dari Rp300 juta hingga Rp500 juta dan sejumlah proyek perumahan. Pilihan tersebut menyesuaikan dengan permintaan pasar atas perumahan yang masih tinggi,” tutur Novie.

Novie mengungkapkan, pada acara sejenis yang akan digelar di Surabaya dan Makassar, BTN berencana untuk menawarkan aset sebanyak 13.733 unit, dengan nilai total Rp2 triliun berupa rumah, tanah, hotel, dan proyek perumahan.

“Investor yang membeli properti pun kami berikan fasilitas kemudahan dalam prosesnya karena mereka dapat memanfaatkan produk kredit BTN untuk mendukung aset properti yang dibelinya, antara lain produk KPR Lelang, KMK Renovasi atau produk lain yang relevan untuk pengembangan aset tersebut,” papar Novie.

Dia menegaskan, BTN akan terus melakukan penjualan aset-aset bermasalah yang tahun ini nilainya mencapai Rp11,6 triliun. Adapun dari jumlah tersebut aset yang sudah siap untuk dijual sekitar Rp7 triliun dan ditargetkan tahun ini bisa terjual sekitar Rp2 triliun.

Menurut Novie, dengan recovery aset yang baik, pada kuartal III tahun ini perseroan berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) net di level 2,26 persen dari posisi pada bulan yang sama tahun sebelumnya yang berada pada level 2,33 persen. 

"Kita tahun ini benar-benar ingin menjual aset bermasalah, sehingga bisa menekan NPL," ungkapnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya