PGN Saka Segera Bor Sumur Migas Lapangan Sidayu

Proses pemindahan top side platform lapangan migas Sidayu, Blok Pangkah.
Sumber :
  • PGN

VIVA – PT Saka Energi Indonesia (PGN Saka) mempercepat pelaksanaan produksi minyak dan gas bumi (migas) di proyek Lapangan Sidayu, Blok Pangkah, Jawa Timur. Anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) di bidang hulu migas ini segera melakukan pengeboran sumur di lapangan migas tersebut. 

Ditunjuk Jadi Penasihat Ahli Kepala SKK Migas, Ini Profil Laksda TNI Gendut Sugiono

Hal itu ditandai dengan pemindahan Top Side Platform Sidayu ke atas kapal tongkang (dikenal dengan istilah load out) untuk dibawa ke anjungan lepas pantai atau lokasi pengeboran. Lapangan Sidayu diketahui merupakan proyek migas offshore (lepas pantai) bagian dari Blok Pangkah.

Seremonial pelaksanaan Load Out Topside Platform Sidayu ini dihadiri onsite oleh Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Redy Ferryanto, jajaran komisaris dan manajemen PGN Saka serta pemangku kepentingan terkait di Fabrikasi Gunanusa Banten dan disaksikan secara daring oleh pejabat SKK Migas dan Ditjen Migas, Jumat 13 November 2020.

SKK Migas Putar Otak Demi Kejar Target 1.000 Sumur Minyak di 2025

Dengan mulai dilaksanakannya load out, secara keseluruhan progres proyek pengembangan Lapangan Sidayu telah mencapai 91 persen. Selanjutnya akan dilakukan pengeboran tiga sumur, yaitu dua sumur re-entry dan satu sumur pengembangan baru. Keseluruhan kegiatan disebut dilaksanakan sesuai kontraktual.

Pjs Direktur Utama PGN Saka, Susmono Soetrisno, mengutarakan, initial production dari Lapangan Sidayu ini diharapkan mencapai sekitar 7.000 barel minyak per hari BOPD dan sekitar 3,9 MMSCFD untuk gas dari 3 sumur produksi. 

Impor RI Oktober 2024 Naik Capai US$21,94 Miliar

"Rencananya, produksi dari Lapangan Sidayu tersebut akan terhubung dengan fasilitas produksi yang ada melalui pipa bawah laut," ujarnya dikutip dari keterangan resmi, Jumat 13 November 2020.

Baca juga: Pertamina Siap Uji Coba Produksi Green Diesel di Kilang Cilacap

Pengembangan proyek ini diharapkan berkontribusi dalam memenuhi pasokan migas untuk Indonesia di tengah pandemi COVID-19 dan fluktuatifnya harga minyak yang cenderung menurun. Untuk mengejar efektivitas dan efisiensi, lanjut dia, pelaksanaan proyek dipercepat, setidaknya selesai lima bulan lebih cepat dari target awal. 

"Dengan demikian, target first oil (produksi minyak perdana) Lapangan Sidayu akan dilaksanakan pada pertengahan tahun 2021," kata dia.

Rencana sail away (pengangkutan top side platform) kedua akan dilaksanakan pada akhir November 2020. Diikuti dengan instalasi jacket dan Topside WHP-D, kemudian WHP-C yang ditargetkan selesai pada akhir Desember 2020. 

Sesuai dengan persetujuan Plan of Development (POD), pengembangan Lapangan Sidayu terdiri dari pembangunan dua wellhead platform, yaitu Well-Head Platform C (WHP C) dan Well-Head Platform D (WHP D), production pipeline, dan gas lift pipeline. PGN Saka bekerja sama dengan rekanan yang telah ditunjuk untuk mengerjakan pembangunan platform dan pipeline ini.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Redy Ferryanto, menambahkan, pada prinsipnya PGN senantiasa terus mendorong anak perusahaan, untuk meningkatkan produksi sembari berupaya mendapatkan sumber-sumber migas lain.

“Kami bersyukur bahwa pada tahun 2019, PGN Saka berhasil mendapatkan perpanjangan pengelolaan Wilayah Kerja Pangkah. Pengembangan dan pengelolaan Lapangan Sidayu dapat menjadi milestone baru dalam menopang kebutuhan minyak dan gas bumi untuk ketahanan energi domestik. Khususnya di area Jawa Timur, PGN Saka memiliki kewajiban untuk menyuplai gas ke PJB Jawa Timur dengan volume optimum yang dihasilkan oleh lapangan-lapangan di Blok Pangkah,” ujarnya.

Photo :
  • Dok. Pertamina

Redy menyatakan, produksi di Lapangan Sidayu juga turut berperan dalam membantu pemerintah mengejar target produksi satu juta barel per hari. Dalam menjalankan peran sebagai Subholding Gas dan bagian dari PT Pertamina, PGN berkomitmen menjadi bagian dari solusi nyata untuk berkontribusi dalam pemenuhan energi nasional dari hulu ke hilir khususnya dalam pemanfaatan gas bumi.

“Optimalisasi potensi gas bumi nasional dilakukan demi mewujudkan rencana besar yaitu kemandirian dan kedaulatan energi nasional, sehingga akan mampu memberikan benefit yang berkelanjutan untuk roda perekonomian Indonesia,” tutur Redy.

Saat ini, PGN Saka mengelola 10 Wilayah Kerja (WK) di Indonesia dan satu blok Shale Gas di Lapangan Fasken, Texas-Amerika Serikat. Pengelolaan di 6 WK sebagai operator dengan kepemilikan 100 persen hak partisipasi di WK Pangkah, South Sesulu, Wokam II, Pekawai, West Yamdena, dan Muriah. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya