Mengenal Terowongan KA Eksotik Membelah Gunung Karya Anak Bangsa

Proyek jalur kereta api di terowongan Ijo yang menggunakan skema SBSN.
Sumber :
  • Instagram @ditjenperkeretaapian

VIVA – Kementerian Perhubungan terus mengerjakan proyek jalur ganda kereta api lintas selatan Jawa. Proyek tersebut akan membuat jalur ganda kereta api tersambung dari Cirebon, Jawa Barat hingga Kroya, Jawa Tengah.

KA Direct Train Semarang-Jakarta PP Meluncur Lagi, Catat Jadwal dan Harga Tiketnya

Di antara jalur ganda kereta api lintas selatan Jawa tersebut, Kementerian Perhubungan membangun tiga terowongan membelah gunung yang akan menyambungkan tiga kota aglomerasi besar yaitu Jabodetabek-Joglosemar-Gerbangkertosusila.

Dikutip dari Instagram Kementerian Perhubungan @kemenhub151, pada Jumat 13 November 2020, tiga terowongan tersebut yaitu terowongan Notog, terowongan Kebasen, dan terowongan Ijo. 

Tiket Kereta Api di Periode Nataru Sudah Terjual 1,12 Juta

Pembangunan tiga terowongan tersebut tidak hanya memberi manfaat dari sisi ekonomi, mobilitas orang maupun distribusi logistik, tetapi juga dari sisi dukungan pada program pemerintah terkait pengembangan 5 Bali Baru, salah satunya ialah Borobudur.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menuturkan, sangat mengapresiasi pembangunan terowongan Kereta Api anak bangsa tersebut. Terlebih mampu membangun terowongan jalur ganda pertama di Indonesia. 

Prabowo: Harusnya Terowongan Istiqlal-Katedral Diresmikan Pak Jokowi, Mohon Maaf Aku yang Resmikan

Adapun untuk terowongan Notog dibangun ulang di wilayah Notog, Patikraja Banyumas pada 2019 dengan panjang 473 meter yang terdiri atas dua jalur. Sebelumnya, terowongan ini dibangun pada 1915 oleh Staatsspoorwegen dan beroperasi 1 Juli 1916.

Lalu, terowongan Ijo dibangun di Desa Bumiagung, Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen yang progres pembangunan dilakukan pada 2017 hingga 2020. Terowongan ini pertama kali dibangun pada 1885-1886 oleh Staatsspoorwegen yang membelah Gunung Malang sepanjang 425 meter.

Sebelumnya, dalam pengerjaan proyek tersebut, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan harus membuat sejumlah infrastruktur pendukung, dari jalur baru, jembatan melintas sungai hingga yang tersulit membuat terowongan menembus gunung.   

Dan dari proyek tersebut, Kementerian Perhubungan menggelontorkan anggaran setiap tahun sebesar Rp2 triliun untuk proyek double track kereta api. Proyek ini juga mendapatkan dukungan dari pembiayaan yang bersumber dari Surat Utang Syariah Negara atau Sukuk. (art) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya