Euforia Vaksin COVID-19 Topang Penguatan IHSG Hari Ini
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia kembali menghijau di level 5.480 pada pembukaan perdagangan Rabu 11 November 2020. Posisi itu menguat 17 poin atau 0,32 persen, dibanding penutupan perdagangan Selasa 10 November 2020 di level 5.462.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi peluang penguatan lanjutan IHSG pada perdagangan hari ini akan terbatas, karena dibayangi aksi ambil untung oleh para investor.
"Euforia investor terhadap prospek vaksin COVID-19 yang mulai mendekati sempurna, menjadi sentimen utama bagi IHSG," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Rabu 11 November 2020.
Baca juga: Ternyata 5 Miliarder Ini Ada di Balik Kemenangan Joe Biden
Selain itu, Lanjar juga menjelaskan bahwa para investor kembali melirik aset haven, setelah kekhawatiran studi vaksin COVID-19 yang masih memiliki rintangan untuk diselesaikan.
Secara global, investor fokus pada risiko bahwa stimulus fiskal AS yang baru mungkin kurang dari yang diharapkan. Melonjaknya kasus COVID-19 dan tantangan hukum terhadap hasil pemilu AS, juga akan membebani sentimen.
"IHSG masih dibayangi aksi profit taking sehingga peluang penguatan lanjutan di perdagangan selanjutnya akan terbatas dengan support resistance 5.450-5.500,"
Lanjar juga memberikan rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya yakni HMSP, GGRM, LPPF, MEDC, BDMN, HRUM.
Sementara secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji, menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, adapun support maupun resistance berada pada level 5.380,54 hingga 5.490,81.
Berdasarkan indikator, MACD, stochastic, maupun RSI, masih menunjukkan sinyal positif, meskipun stochastic maupun RSI dapat berpotensi terjadi jenuh beli.
"Terlihat beberapa pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," ujarnya.
Diberitakan sebelumnnya, Pfizer dan mitranya BioNTech mengatakan, vaksin mereka untuk melawan virus corona atau COVID-19 sangat efektif bahkan melebihi ekspektasi, dengan hasil yang kemungkinan besar akan disambut dengan kegembiraan dan kelegaan dalam menghadapi pandemi global.
Vaksin ini adalah yang pertama diuji di Amerika Serikat untuk menghasilkan data tahap akhir. Perusahaan asal Jerman ini mengatakan, analisis awal dari hasilnya menunjukkan bahwa individu yang menerima dua suntikan vaksin dalam 3 minggu, mengalami lebih dari 90 persen lebih sedikit gejala COVID-19, dibanding mereka yang menerima plasebo. Selama berbulan-bulan, para peneliti telah memperingatkan vaksin itu mungkin hanya efektif 60-70 persen. (ren)