BPS Ungkap Pengangguran Terbanyak Ada di DKI dan Lulusan SMK

Ujian Praktik Kejuruan siswa SMK
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah pengangguran di Indonesia hingga Agustus 2020 masih didominasi oleh lulusan SMK. Adapun wilayah yang paling banyak penganggurannya adalah DKI Jakarta.

Hendrar Janjikan Siswa SMA/SMK Magang di Luar Negeri jika Menang Pilgub Jateng 2024

Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang mencapai 7,07 persen, dan total jumlah pengangguran pada periode itu, yang sebesar 9,77 juta orang, mayoritas adalah lulusan SMK. 

TPT dari tamatan SMK sebesar 13,55 persen. Diikuti SMA 9,86 persen, diploma I/II/III 8,08 persen, universitas 7,35 persen, SMP 6,46 persen dan SD 3,61 persen. Seluruhnya naik pesat dari catatan Agustus 2019.

Waka MPR Ibas ke Mahasiswa di Gedung DPR: Anda Mau Jadi Politisi, Disini Tempatnya

"Di tengah pandemi, jumlah lowongan kerja menurun," kata Suhariyanto saat konferensi pers secara virtual, Kamis 5 November 2020.

TPT penduduk kelompok umur muda 15–24 tahun merupakan TPT tertinggi, yaitu mencapai 20,46 persen. Sementara itu, TPT penduduk kelompok umur tua 60 tahun ke atas merupakan yang paling rendah 1,70 persen.

Mengintip Sekolah Gratis Penggerak Keberagaman di Pangandaran

TPT paling banyak di DKI Jakarta mencapai 10,95 persen pada Agustus 2020 atau di atas rata-rata nasional yang di level 7,07 persen. Kemudian diikuti Banten 10,64 persen, Jawa Barat 10,46 persen dan Kepulauan Riau 10,34 persen.

"Dampak COVID menghantam keras sektor pariwisata dan di Bali peran pariwisata besar, juga DKI, Banten, Jawa Barat, Kepulauan Riau naik tingkat penganggurannya," ujar dia.

Adapun TPT terkecil berada di Sulawesi Barat sebesar 3,32 persen, Sulawesi Tengah sebesar  3,77 persen, Bengkulu sebesar 4,07 persen, Nusa Tenggara Barat sebesar 4,22 persen dan Gorontalo sebesar 4,28 persen.

Pada Agustus 2020, TPT laki-laki sebesar 7,46 persen, lebih tinggi dibanding TPT perempuan yang sebesar 6,46 persen. Dibandingkan Agustus 2019, TPT laki-laki naik 2,12 persen poin, sedangkan perempuan naik 1,24 persen poin.

Sebagai informasi, TPT merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya