Pabrik Sepatu Merek Ternama di Cikupa Tutup, 1.800 Pekerja Kena PHK
- vstory
VIVA – Sebanyak 1.800 karyawan pabrik sepatu di Cikupa, Tangerang, terpaksa harus terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Sebab, pabrik yang mempekerjakan mereka gulung tikar lantaran merugi akibat dampak COVID-19.
Kepala Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI) Disnaker Kabupaten Tangerang, Hendra mengatakan, pihaknya pun sudah mendapatkan laporan tersebut. Di mana pada prosesnya, PHK akan dilakukan secara bertahap hingga akhir November 2020.
"Betul, laporan (soal PHK) sudah masuk kepada kami, dan memang pabrik sepatu itu tutup karena merugi. Untuk PHK itu sudah dilakukan perusahaan sejak pertengahan Oktober 2020, sampai akhir bulan ini," kata Hendra, Kamis, 5 November 2020.
Baca juga: Ngirit Bayar Listrik Bandara, Angkasa Pura II Manfaatkan EBT
Hendra menjelaskan pabrik sepatu tersebut sudah lama berada di wilayah Tangerang. Namun terpaksa tutup karena sejak hantaman COVID-19 terjadi penurunan penjualan hingga tidak ada pemasukan.
"Untuk merek dari pabrik sepatu itu, tidak bisa kami sebutkan. Yang pasti cukup ternama, tapi karena kondisi yang ada terpaksa tutup," ujarnya.
Tidak hanya pabrik sepatu itu yang terdampak COVID-19, ada 22 pabrik lainnya di Kabupaten Tangerang yang juga bernasib sama.
"Kalau dari data kami, sejak pandemi COVID-19 ini, ada 23 perusahaan yang sudah tutup atau pindah dari Kabupaten Tangerang, salah satunya pabrik sepatu ini," katanya.
Dari puluhan pabrik yang tutup kurang lebih sudah terdapat 3 ribu pekerja yang di-PHK. Sementara itu 9 ribu pekerja lainnya dirumahkan.
"Total ada 12 ribu pekerja yang terdampak karena pabriknya tutup, atau pengurangan karyawan. Adanya hal ini, kami tetap meminta kepada perusahaan untuk bisa memenuhi kewajibannya kepada para pekerja dalam hal pemutusan atau pemberhentian sementara," tuturnya. (ase)