Alhamdulillah, Program Bansos Tunai Lanjut hingga Juni 2021
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Pemerintah memutuskan untuk melanjutkan Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada masyarakat hingga tahun depan. Pelanjutan bansos itu dilakukan guna memastikan daya beli masyarakat miskin tetap terjaga meski terhantam pandemi COVID-19.Â
Seperti diketahui, BST adalah salah satu program perlindungan sosial pemerintah untuk rakyat miskin. Bansos tunai tersebut disalurkan kepada 9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) selama sembilan bulan, dengan nilai bantuan sebesar Rp600 ribu per KPM per bulan untuk April hingga Juni 2020.Â
Lalu nilai bantuan sebesar Rp300 ribu per bulan untuk bulan Juli hingga Desember 2020. Menteri Sosial Juliari Batubara mengatakan, BST itu akan dilanjutkan dari bulan Januari - Juni 2021.
Baca juga:Â Bahlil Terima Tantangan Mahasiswa Cipayung Plus Debat UU Ciptaker
"Baik yang sifatnya reguler, yaitu PKH (Program Keluarga Harapan) dan program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai), dan juga untuk BST, kita akan mulai jalankan di bulan Januari 2021," kata Juliari saat menyampaikan keterangan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 4 November 2020.
Julari mengatakan, untuk PKH dan BPNT adalah program reguler kementerian untuk mengentaskan kemisikinan. Di masa pandemi, berbagai program juga telah disalurkan di luar program yang sudah dan akan terus berlanjut hingga tahun depan.
"PKH dan BNPT sepanjang tahun, yaitu Januari sampai Desember 2021 dengan indeks dan target yang sama. Namun untuk bantuan sosial tunai saat ini memang masih kita anggarkan untuk Januari sampai Juni saja," ujar Juliari.
Pemerintah, kata Juliari, terus memantau kondisi terkait distribusi bantuan ini. Bantuan sosial juga merupakan bagian dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional. Dengan harapan, kuartal I tahun depan, konsumsi masyarakat juga tetap terjaga.
"Memang Bapak Presiden di rapat kabinet paripurna kemarin antara lain menginstruksikan kepada kami-kami yang ada di klaster pelindungan sosial untuk program pemulihan ekonomi nasional ini untuk langsung tancap gas di Kuartal I 2021," ujarnya.
"Sehingga bisa membantu untuk menjaga konsumsi nasional, dan tentunya juga berkontribusi untuk pemulihan ekonomi. Mudah-mudahan bisa lancar semua, dan kerja sama koordinasi dengan kementerian/lembaga lainnya bisa berjalan dengan baik," tambahnya. (ren)