Terobosan Asian Agri untuk Bantu Pemberdayaan Petani Swadaya
- ANTARA FOTO/Hadly V
VIVA –  Asian Agri bersama perusahaan industri kelapa sawit Kao dan Apical Grup, meluncurkan inisiatif baru bidang keberlanjutan yang dikenal SMILE (SMallholder Inclusion for Better Livelihood & Empowerement). Tujuan program ini untuk membantu petani swadaya dalam meningkatkan produktivitas, memperoleh sertifikasi internasional.
Dengan program itu juga ada tujuan lainnya mendapatkan premi dari penjualan minyak sawit yang bersertifikat.
Managing Director Asian Agri, Kelvin Tio, mengatakan SMILE ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan pengetahuan petani swadaya melalui kemitraan dan memperluas lingkup keberhasilan Asian Agri yang telah membangun kemitraan jangka panjang bersama para petani.
"SMILE menyadari tantangan yang dihadapi petani swadaya sebagai pelaku usaha dalam meningkatkan produktivitas kebun mereka akibat pengetahuan dan kemampuan teknis yang terbatas," kata Tio saat diskusi virtual pada Rabu, 28 Oktober 2020.
Sementara, Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Pir Indonesia (ASPEKPIR) Riau, Sutoyo, mengatakan dengan hadirnya beberapa stakeholder ini tentu akan merubah paradigma bagi petani swadaya. Sebab, petani benar-benar mendapat bimbingan dan arahan dari stakeholder tersebut.
Dia menjelaskan dengan program itu maka bisa membantu beri pemahaman kepada petani.
"Mungkin selama ini kita melakukan perawatan kebun swadaya dengan cara-cara yang sederhana. Dengan hadirnya beberapa stakeholder, tentu akan mengubah paradigma yang tadinya asal-asalan menjadi petani yang benar-benar mendapat bimbingan," kata Sutoyo.
Kemudian, menurut Sutoyo, produksi dari petani swadaya di Indonesia akan berubah. Selain itu, akan membantu menjaga kearifan lokal serta berdampak sosial yang baik di masing-masing lingkungan.Â
"Sehingga, benar-benar pendapatan petani ke depan akan lebih sejahtera, dan Indonesia menjadi nyaman serta tentram," ujarnya.
Tujuan dari program ini adalah meningkatkan taraf hidup petani swadaya melalui peningkatan produktivitas tanpa deforestasi, tanpa lahan gambut, dan tanpa eksploitasi.Â
Baca Juga: Jaga Kebun Sawit dari Hama Tikus, Asian Agri Berdayakan Burung Hantu
Â