DPK Naik, Total Aset BNI Tumbuh 12,5 Persen pada Kuartal III-2020
- vivanews/Andry Daud
VIVA – PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI">BNI) berkomitmen terus melakukan penguatan fundamental, dengan tetap menjalankan fungsi intermediasi secara baik melalui pertumbuhan yang selektif dan terukur di tengah kondisi perekonomian yang menantang saat ini.
Direktur Bisnis Konsumer BNI, Corina Leyla Karnalies, menjelaskan hal itu dapat dilihat dari catatan pihaknya per akhir September 2020, di mana total aset BNI tumbuh 12,5 persen secara year-on-year.
"Capaian BNI terutama dikontribusikan oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), yang tumbuh sebesar 21,4 persen year-on-year dari Rp580,9 triliun pada kuartal III-2019 menjadi Rp705,1 triliun pada kuartal III-2020," kata Corina dalam telekonferensi, Selasa 27 Oktober 2020.
Corina menjabarkan, upaya menghimpun DPK itu dilakukan pihaknya dengan menjadikan dana murah (CASA) sebagai prioritas utama, yang dimaksudkan untuk dapat terus menekan cost of fund.
Saat ini, lanjut Corina, CASA BNI berada pada level 65,4 persen, dengan cost of fund 2,86 persen atau membaik 30 bps dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar 3,24 persen.
Corina menjelaskan, DPK tersebut telah menopang penyaluran kredit BNI yang tumbuh 4,2 persen year-on-year, dari Rp558,7 triliun pada kuartal III-2019 menjadi Rp582,4 triliun pada kuartal III-2020.
Namun dalam hal ini, Corina mengakui bahwa pihak manajemen lebih berfokus pada perbaikan kualitas aset. Salah satunya yakni dengan cara melakukan assessment secara komprehensif dan intens, untuk memantau debitur-debitur.
"Mengingat bahwa kondisi ekonomi sedang menantang di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini," ujarnya.
Sementara itu, laba bersih BNI hingga kuartal III-2020 dibukukan sebesar Rp4,32 triliun atau turun minus 63,9 persen secara year-on-year.
Corina menjelaskan, penurunan ini merupakan bagian dari upaya BNI untuk memperkuat fundamental keuangan bank, dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi di masa mendatang.
"Caranya yaitu dengan melakukan pembentukan pencadangan yang lebih konservatif," kata Corina.
"Sehingga rasio kecukupan pencadangan atau coverage ratio hingga kuartal III-2020 berada pada level 206,9 persen, lebih besar dibandingkan kuartal III-2019 yang sebesar 159,2 persen," lanjut dia. (ren)