Laba BCA Minus 4,2 Persen pada Kuartal III-2020

PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Sumber :

VIVA – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengumumkan kinerja pada kuartal III-2020 masih turun, yakni 4,2 persen secara tahunan. Pada periode itu laba bersih hanya mencapai Rp20,03 triliun dari Rp20,92 triliun tahun sebelumnya.

SeaBank Laporkan Laba Bersih Rp 291 Miliar pada Kuartal-III 2024, Fokus Pembiayaan Segmen Ritel

Baca Juga: Viral Komodo Adang Truk, Badan Otorita Labuan Bajo: Jangan Berasumsi

Kondisi itu membaik dari catatan laba bersih pada kuartal II-2020 yang turunnya hingga minus 5,9 persen atau mencapai Rp12,2 triliun dari periode yang sama pada tahun sebelumnya mampu tumbuh jadi sebesar Rp12,9 triliun.

Laba Bersih Hutama Karya Meroket Capai Rp 844 Miliar di Kuartal III-2024

"Disebabkan meningkatnya biaya pencadangan," kata Executive Vice President Secretariat and Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn, saat membacakan paparan kinerja, Senin, 26 Oktober 2020.

Meski demikian, BCA mencatat pertumbuhan positif laba sebelum provisi dan pajak (PPOP) yang ditopang oleh pertumbuhan dana giro dan tabungan, penurunan biaya dana dan penurunan biaya operasional. 

LPKR Cetak Laba Bersih Rp 18,7 Triliun di Kuartal III-2024, Begini Kontribusi Segmen Gaya Hidup

"Sejalan dengan hal ini, PPOP meningkat sebesar Rp4,0 triliun atau 13,5 persen menjadi Rp33,8 triliun dan dapat menjadi penyangga atas meningkatnya biaya pencadangan," tutur Hera.

Adapun biaya pencadangan tercatat sebesar Rp9,1 triliun, meningkat sebesar Rp5,6 triliun atau 160,6 persen secara tahunan. Penyebabnya meningkatnya risiko penurunan kualitas kredit. 

Pada akhir September 2020, total kredit BCA tercatat sebesar Rp581,9 triliun, turun 0,6 persen secara tahunan. Sebab, permintaan kredit di sektor perbankan masih dalam proses pemulihan dari dampak pandemi COVID-19.

"Pada sisi penyaluran kredit, BCA berfokus untuk membantu nasabah dalam merestrukturisasi kreditnya sejak awal pandemi. Sampai dengan pertengahan Oktober 2020, BCA memproses Rp107,9 triliun," tuturnya.

Adapun dana giro dan tabungan atau CASA tumbuh 16,1 persen, mencapai Rp596,6 triliun, menghasilkan total dana pihak ketiga dengan pertumbuhan sebesar 14,3 persen menjadi Rp780,7 triliun dibanding tahun lalu.

Rasio kredit bermasalah (NPL) pada level 1,9 persen dibandingkan tahun lalu 1,6 persen. Rasio pengembalian terhadap aset (ROA) tercatat 3,4 persen dan pengembalian terhadap ekuitas (ROE) 16,9 persen.

Dengan catatan tersebut, aset BCA hingga akhir September 2020 mencapai Rp1.003,63 triliun. Nilai itu naik 12,3 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp893,59 triliun. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya