Pensiun Dini atau PHK di Tengah Pandemi, Apa yang Harus Dikerjakan
- abc
"Saya menekuni bisnis pempek yang telah dirintis 2 tahun yang lalu; memasak dan membuat roti/snack yang dulu tidak pernah ada waktu untuk dilakukanā.
"Juga beres beres rumah untuk mewujudkan impian hidup minimalis tanpa banyak barang, menikmati kebersamaan bersama keluarga terutama suami, lebih memiliki waktu luang untuk mengurus dan memperhatikan ibu yang tinggal bersama saya," kata lulusan Fakultas Psikologi UGM Yogyakarta ini.
Namun dia mengatakan bahwa dirinya masih merasa muda dan karenanya berusaha mencari pekerjaan lain setelah pensiun dari pekerjaan lamanya.
"Dua bulan setelah pensiun, saya dapat pekerjaan baru sebagai konsultan. Ini memang sudah saya rencanakan, menjadi konsultan di bidang kompensasi dan benefit," katanya.
Di masa pandemi ini menurutnya, banyak perusahaan berusaha menekan biaya yang tidak mendesak, termasuk menyewa konsultan, namun Yani mengatakan merasa beruntung bisa mendapat pekerjaan.
"Pekerjaan sampingan yang saya lakukan saat ini adalah membuat dan mengkajiĀ peraturan perusahaan dari beberapa perusahaan," katanya lagi.
Pensiunan dini beberapa bulan setelah kaki diamputasi Setelah pensiun dini dari Harian Kompas, Banu Astono merasa beruntung mendapat pekerjaan baru segera.
Foto: Supplied
Kalau Gabriel Dwiyanti Estuningsih pensiun di usia 55 tahun, Banu Astono, mantan wartawan harian Kompas di Jakarta semula membayangkan dia akan pensiun dari tempatnya bekerja di tahun 2025 ketika dia berusia 60 tahun.
Namun dia kemudian memutuskan menerima tawaran pensiun dini pada tanggal 1 November 2019 di usia 55 tahun setelah merasa mendapat tekanan psikologis dari suasana kantor tempatnya bekerja di mana ada suasana bahwa mereka yang sudah berusia 50 tahun ke atas dianggap tidak lagi memiliki kinerja optimal di tengah perubahan media yang sangat cepat di Indonesia dan juga di dunia pada umumnya.