Produk Kesehatan dan Kebersihan Dorong Penjualan Unilever saat Pandemi

Logo Unilever.
Sumber :
  • Unilever.co.uk

VIVA – PT Unilever Indonesia Tbk mengumumkan laporan kinerja keuangan untuk tahun berjalan September 2020 (sebelum audit) atau kuartal III-2020. Hingga periode itu perseroan mencatat penjualan bersih sebesar Rp32,4 triliun.

Alfamidi Bukukan Laba Rp 467 Miliar di Kuartal III-2024, Simak Sumber Cuannya

Penjualan itu tumbuh 0,3 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan penjualan ini didorong oleh pertumbuhan penjualan domestik sebesar 0,8 persen.

Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk, Hemant Bakshi, dikutip dari keterangan resminya, Jumat 23 Oktober 2020 mengungkapkan, di tengah pandemi virus Corona yang berkepanjangan saat ini, pasar Unilever mengalami kontraksi, dan tantangan pun semakin berat. Namun, perseroan tetap menunjukkan kemampuannya untuk terus berkembang. 

Turun 7,8 Persen, Adaro Energy Cetak Laba US$1,17 Miliar Kuartal III-2024

Baca jugaEkonominya Kinclong, Investasi China ke RI Masih Kalah dari Singapura

Perseroan mencatat peningkatan positif pada penjualan ritel domestik (tanpa UFS) sebesar 1,7 persen pada tahun berjalan September 2020. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan penjualan produk kesehatan dan kebersihan, seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan selama pandemi. 

Produsen Susu Ultra hingga Teh Kotak Ini Cetak Laba Bersih Rp 893 M Kuartal III-2024, Turun 6 Persen

Sementara itu, Unilever Food Solutions (UFS) yang merupakan unit business to business (B2B) atau perusahaan yang melayani hotel dan restoran, masih mengalami penurunan. Meskipun ada tanda-tanda perbaikan dengan adanya relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bertahap di berbagai daerah di Indonesia.

Pada periode tersebut lanjutnya, perseroan juga berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp5,4 triliun. Hasil ini dicapai dengan adanya langkah-langkah optimalisasi dalam beberapa aspek.

Di antaranya, dengan mendengarkan dan menjawab kebutuhan konsumen melalui inovasi yang dieksekusi secara cepat untuk mendorong penjualan dan juga pengetatan biaya operasional. 

“Meskipun sulit untuk memprediksi berapa lama pandemi ini akan berlangsung, prioritas kami tetap sama dan konsisten, yaitu membangun bisnis yang mampu bersaing di masa sulit seperti ini,” ujarnya.

Selain fokus pada kinerja perusahaan, dia pun menegaskan, kesehatan dan keselamatan karyawan pun jadi prioritas utama perusahaan saat ini. Pelayanan kepada konsumen pun bisa tetap berjalan maksimal di tengah pandemi COVID-19.

"Kami tetap konsisten berfokus pada tiga hal yaitu memastikan kesehatan dan keselamatan karyawan, menjawab kebutuhan konsumen dan pelanggan, serta terus berkontribusi pada masyarakat Indonesia," tuturnya.

Menurut dia, pada kuartal III-2020, perseroan meluncurkan berbagai inovasi yang relevan untuk menjawab kebutuhan konsumen di tengah pandemi ini. Di antaranya Rinso Laundry Disinfektan, Vixal Bleach Disinfektan, dan Molto Fabric Spray. 

Pada kategori Ice Cream, perseroan melakukan inovasi untuk konsumsi di rumah seperti Walls Unicornetto Mini Pack. Perseroan juga mempersiapkan pilihan produk yang menyesuaikan dengan daya beli dalam masa pandemi ini, seperti misalnya varian Lifebuoy Sabun Mandi Cair kemasan Rp5.000.

“Komitmen dan optimisme perseroan tetap kuat dalam pandemi yang berkepanjangan ini. Kami yakin bahwa dengan memperkuat daya saing di lintas kategori dan channel, kami berada di jalur yang tepat untuk tetap menjadi yang terdepan di saat ini dan masa mendatang,” ungkap Hemant. (art)

Presiden Direktur DRMA Irianto Santoso

Bidik Potensi Bisnis Industri Kendaraan Listrik di 2025, Begini Strategi Dharma Polimetal

miten manufaktur komponen otomotif PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA)membidik peluang pasar industri electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik pada tahun 2025 mendatang.

img_title
VIVA.co.id
14 November 2024